Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan PAUD Didominasi Investasi Publik

Investasi publik telah berkontribusi besar dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini dibandingkan pembiayaan dari pemerintah
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA- Investasi publik telah berkontribusi besar dalam pembiayaan pendidikan anak usia dini dibandingkan pembiayaan dari pemerintah.

Menurut Peneliti Lead Adviser on Regional Programs and Basic Education, ACDP Indonesia Basilius Bengoteku mengatakan model pembiayaan PAUD saat ini cenderung mendukung pusat PAUD yang memiliki kapasitas lebih dalam hal pembiayaan sendiri dan mendapat dukungan publik dalam hal pelatihan.

"Bukan dengan memberi dukungan operasional kepada pusat PAUD yang kurang berkembang dan berkapasitas rendah," ungkap Basilius dalam diskusi pendidikan di perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjak Balitbang Kemendikbud) Tedjawati mengungkapkan, bantuan operasional PAUD harusnya Rp 1 juta per siswa per bulan. Itu berarti dalam sebulan jika terdapat 20 siswa, Bantuan Operasianal Penyelenggaraan (BOP)-nya menjadi Rp20 juta.

"Dalam penelitian yang kami lakukan, BOP PAUD yang layak itu 1 juta rupiah per anak. Ini agar anak-anak usia dini bisa mendapatkan pendidikan yang layak," kata Tedjawati.

Dari penelitian yang dilakukannya bersama tim Puslitjak Balitbang, diperoleh data setiap pendidik di PAUD harus digenjot pendidikan dan pelatihannya. Lantaran rerata pendidikan guru PAUD didominasi SMA.

"Jadi komponen 1 juta rupiah itu dibagi untuk investasi dan operasional. Investasi itu seperti memberikan pendidikan dan pelatihan kepada guru PAUD," terangnya.

Sampai saat ini pemerintah hanya memberikan BOP untuk PAUD dalam sebulan Rp1 juta. Menurut ‎Direktur Pembinaan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Ella Yulaelawati, BOP Rp12 juta per tahun yang diberikan kepada lembaga pengelola PAUD memang kurang. Ini karena anggaran pemerintah juga terbatas.

"Tapi kita syukuri saja, meski hanya 12 juta rupiah per tahun, paling tidak ada kepedulian pemerintah. Mudah-mudahan saja BOP ini akan terus bertambah," tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper