Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revolusi Mental Idealnya Sejak Anak Usia Dini

Berdasarkan penelitian, sejak periode sebelum anak lahir hingga menginjak usia 8 tahun, sistem syaraf pusat, sel-sel otak dan jalur syaraf mulai terbangun. Selama periode kritis perkembangan otak ini, telah tertata dasar-dasar untuk lintasan kehidupan anak ke depan.
Revolusi mental perlu ditanamkan sejak usia dini. /instalgram
Revolusi mental perlu ditanamkan sejak usia dini. /instalgram

Kabar24.com, JAKARTA -- Berbagai penelitian pendidikan Internasional dan temuan-temuan terbaru dalam hal ilmu kognitif telah menyoroti pentingnya dan besarnya manfaat dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Berdasarkan penelitian, sejak periode sebelum anak lahir hingga menginjak usia 8 tahun, sistem syaraf pusat, sel-sel otak dan jalur syaraf mulai terbangun. Selama periode kritis perkembangan otak ini, telah tertata dasar-dasar untuk lintasan kehidupan anak ke depan.

Menurut Lead Adviser on Regional Programs and Basic Education, ACDP Indonesia Basilius Bengoteku menerangkan, besarnya manfaat yang diperoleh dari stimulasi kognitif yang diberikan sejak usia 0-4 tahun yang kemudian disebut periode emas dalam tumbuh kembang.

"Dalam tumbuh golden periode, perkembangan kognitif, sosial, emosional terjadi dan akan mempengaruhi kesehatan, kemampuan belajar dan perilaku seseorang di sepanjang hayat," ungkap Basilius dalam diskusi pendidikan di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Dalam periode tersebut, kata Basilius, jika anak tidak menerima rangsangan yang diperlukan untuk perkembangan otaknya maka akan ada kerusakan permanen pada pribadi tersebut ketika duduk di bangku sekolah dan seterusnya.

"Jadi sebetulnya titik awal untuk merevolusi mental masyarakat Indonesia ada pada pendidikan anak usia dini," tegasnya.

Basilius mengatakan, pendidikan anak usia dini juga merupakan cara yang paling efektif dan efisien dalam hal biaya dan waktu untuk melakukan dukungan kepada anak agar sepenuhnya memperoleh manfaat dari sekolah.

"Untuk itu sudah saatnya pendidikan anak usia dini menjadi prioritas pembangunan berkelanjutan seperti di negara-negara maju lain," katanya.

Saat ini, hanya 25,3% atau sebanyak 7,2 juta dari total 28,2 juta anak usia 0-6 tahun yang baru menerima pendidikan anak usia dini dan 32,26% atau 2,63 juta anak usia 5-6 tahun telah menerima pendidikan di taman kanak-kanak (TK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper