Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau dikenal dengan sapaan Jokowi membantah dirinya sedang menyindir ketua DPR Setya Novanto saat berbicara tentang trending topik papa minta saham pada pembukaan Konvensi Nasional Humas 2015.
Presiden nampaknya memantau perkembangan topik yang marak diperbincangkan di media sosial, termasuk tentang guyonan papa minta saham.
Di sela-sela sambutan acara Konvensi Nasional Humas 2015, Jokowi menuturkan Indonesia sedang mengalami tranformasi media yang luar biasa.
Selain media arus utama (mainstream), seperti koran, majalah, televisi, dan media online, informasi di tengah masyarakat juga beredar dengan kecepatan luar biasa di media sosial.
"Hari ini trending topic-nya apa dengan jelas bisa kita baca. Paling ramai apa, papa minta pulsa, diganti papa minta saham," ujarnya di Istana Negara, Rabu (18/11/2015).
Selain memantau trending topic, Jokowi juga memperhatikan foto-foto yang ramai diperbincangkan di media sosial, seperti Instagram, Path, Twitter, dan Facebook.
Pasca terungkapnya pencatutan nama presiden dan wapres oleh oknum DPR berinisial SN dalam lobi renegosiasi dengan PT Freeport Indonesia, muncul meme atau gambar sindiran tentang isi pertemuan yang salah satunya membicarakan bagi-bagi saham Freeport.
Meme tersebut berisi narasi singkat, "Setelah jaringan mama minta pulsa ditangkap, perlu ditangkap juga jaringan papa minta saham."
"Tadi memang saya baca di trending topic. Ya gitu saja. Ada papa minta pulsa, papa minta saham. Gitu aja," ujarnya.
Jokowi membantah ucapannya tentang guyonan 'papa minta saham' sebagai bentuk sindiran terhadap Setya Novanto yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said kepada Mahkamah Kehormatan Dewan karena mencatut nama Presiden dan Wapres.
"Saya hanya baca gitu aja. Saya hanya baca. Kan sudah saya sampaikan kita harus menghormati proses di MKD," pungkasnya.