Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah paspor yang ditemukan di dekat salah satu mayat pelaku bom bunuh diri di Paris ternyata digunakan oleh seseorang yang masuk Eropa bersama rombongan pengungsi Suriah melalui Yunani dan Serbia, menurut sejumlah pejabat.
Temuan itu memunculkan pertanyaan karena bisa saja paspor itu palsu atau pelaku bom bunuh diri tersebut menggunakan paspor itu untuk masuk Paris. Atau, dia mendapatkannya secara ilegal dari orang lain.
Pada 3 Oktober, seorang pria menggunakan nama Ahmed Almohamed tiba di pulau Leros, pulau kecil di wilayah Yunani. Dia kemudian mendaftarkan diri sebagai pengungsi dengan menggunakan paspor Suriah.
Dia diperkirakan kemudian menyeberang ke pulau lain dan di sana naik kapal feri menuju Athena pada 5 Oktober. Dia kemudian membeli tiket bersama seseorang sebagimana tercantum dalam kwitansi perjalanan yang dipublikasikan koran Yunani, Protothema.
Dalam dua hari dia telah melewati Yunani menuju Macedonia sehingga mencapai perbatasan Serbia.
Salah satu terduga teroris, A.A., yang tertarik dengan agen keamanan Prancis, terdaftar melintasi perbatasan Presevo pada 7 Oktober lalu dan kemudian mendapatkan suaka, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Serbia.
Koran Serbian, Blic mempublikasikan foto paspor tersebut yang menunjukkan pemegangnya berusia 25 tahun asal Idlib di wilayah timur laut Suriah.
