Bisnis.com, JAKARTA--Penggemar band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal meluncurkan kampanye untuk menunjukkan rasa bela sungkawa terhadap kejadian teror di Paris pada Jumat (13/11/2015) malam.
Teater Bataclan di Paris yang merupakan tempat digelarnya konser band Eagles of Death Metal menjadi salah satu sasaran teror. Diperkirakan 100 orang tewas akibat aksi orang tak dikenal yang melepaskan tembakan tepat saat band tersebut tampil.
Seperti yang dikutip dari Mirror, Senin (16/11/2015), melalui akun Facebook, grup penggemar yang beranggotakan 3.000 orang meluncurkan kampanye. Adapun, kampanye tersebut meminta band yang dibentuk pada 1998 itu menyanyikan lagu milik Duran Duran berjudul Save A Prayer untuk para korban. Sebagai penggemar, mereka hanya ingin menunjukkan dukungannya terhadap para korban.
"Hanya untuk memperjelas beberapa hal di sini, kami sebagai penggemar dan ingin menunjukkan dukungan kami kepada mereka dan mereka yang terkena dampaknya di Paris," tulis klub penggemar tersebut di akun Facebook-nya.
Jumat (13/11/2015) malam menjadi saat-saat yang mengerikan ketika 129 terbunuh akibat serangan tembakan dan bom. Nick Alexander, seorang penjual kaus oblong juga menjadi korban meski Helen, salah seorang warga Amerika Serikat menolongnya dan mendapati kakinya juga ditembak.
"Kami terkapar di jalan dan seseorang bergerak dan mereka berputar dan mulai menembaki kami," katanya.
Sebelumnya, otoritas Prancis memastikan seluruh anggota dari band Eagles of Death Metal selamat dari teror di kota Paris. Serangan teroris yang membunuh lebih dari 100 orang ini dilakukan ketika band tersebut tengah menggelar pertunjukkan.
Namun, seorang kru dari Eagles of Death Metal, Nick Alexander masuk daftar korban tewas. Nick merupakan manajer merchandise dari band asal California itu.