Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teror Paris: ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, atau IS, pada Sabtu mengaku bertanggungjawab atas serangan terencana sekelompok bersenjata dan pengebom, yang menewaskan 127 orang, di beberapa tempat di Paris, yang disebut Presiden Francois Hollande sebagai perang melawan Prancis.
Ilustrasi: Jagal ISIS, Jihadi John/Reuters
Ilustrasi: Jagal ISIS, Jihadi John/Reuters

Kabar24.com, PARIS - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, atau IS, pada Sabtu mengaku bertanggungjawab atas serangan terencana sekelompok bersenjata dan pengebom, yang menewaskan 127 orang, di beberapa tempat di Paris, yang disebut Presiden Francois Hollande sebagai perang melawan Prancis.

Dalam pernyataan tanggung jawabnya, IS mengatakan serangan tersebut sebagai jawaban atas gerakan Prancis melawan pejuangnya.

IS juga menyiarkan video tidak bertanggal, yang menunjukkan seorang pejuang mengatakan bahwa Prancis tidak akan hidup damai selama masih ikut dalam serangan bom melawan mereka.

"Selama masih mengebom, Anda tidak akan hidup damai. Bahkan untuk sekadar berjalan ke pasar, Anda akan merasa takut," kata pejuang berjanggut dan berbahasa Arab dalam video tersebut, seperti dilaporkan Antara, Minggu (15/11/2015) tengah malam.

Seorang pegawai balai kota Paris mengatakan para pria bersenjata itu secara sistematis membantai sedikit-dikitnya 87 orang muda dalam sebuah konser musik rock di gedung konser Bataclan sebelum prajurit anti-teroris melancarkan serangan ke gedung tersebut.

Puluhan korban selamat segera dievakuasi dan mayat-mayat masih diurus pada Sabtu pagi.

Sekitar 40 orang lainnya tewas dalam serangan di beberapa lokasi lain termasuk dua bom bunuh diri di luar stadion nasional Stade de France, di mana Presiden Hollande dan Menteri Luar Negeri Jerman menonton pertandingan sepak bola persahabatan.

Serangan tersebut terjadi ketika Prancis, salah satu anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat yang melancarkan serangan udara terhadap IS di Suriah dan Irak, berada dalam status siaga terhadap serangan teroris.

Itu adalah serangan terburuk di Eropa setelah pengeboman kereta Madrid pada 2004, yang menewaskan 191 orang.

Hollande mengatakan serangan tersebut diatur di luar negeri oleh kalangan barbar IS dengan bantuan dari dalam negeri. Beberapa sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan paspor warga Suriah ditemukan di dekat mayat salah satu pengebom bunuh diri.

"Dalam berhadapan dengan perang, negara ini harus mengambil tindakan tepat," kata Hollande setelah rapat darurat dengan kepala keamanan. Ia juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Mantan presiden Nicolas Sarkozy menambahkan bahwa Prancis harus berperang dengan total.

Selama kunjungannya ke Wina, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa saat ini warga dunia menyaksikan fasisme abad pertengahan dan modern pada saat bersamaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper