Bisnis.com, JAKARTA-- Kenari sangat populer di Jakarta sebagai nama pasar yang khusus menjual berbagai alat kelistrikan dan perbengkelan buatan dalam dan luar negeri.
Nama pasar yang terletak di Jl Kramat Raya Jakarta Pusat itu pada 1970-an merupakan kumpulan pedagang kaki lima, yang kemudian berkembang menjadi kios-kios.
Kebakaran melanda kios pada 1996, kemudian oleh PD Pasar Jaya dibangun menjadi pasar permanen berlantai empat, yang semakin memperkuat pamor nama Kenari.
Bahkan, perusahaan swasta, yaitu PT Graha Adhisana, tertarik membangun Pasar Kenari Baru, yang terletak di sebelah Pasar Kenari yang dibangun oleh PD Pasar Jaya, perusahaan daerah milik Pemprov DKI.
Bagaimana asal usul nama Kenari? Zaenuddin HM, menjelaskan dalam buku karyanya berjudul “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman yang diterbitkan oleh Ufuk Press pada 2012.
Dijelaskan, bahwa penamaan Kenari untuk kawasan tersebut karena konon dahulu di daerah tersebut banyak pohon Kenari (vulgare leenh) yang tumbuh di kebun maupun halaman rumah penduduk.
Pohon Kenari cukup besar dan tingginya mencapai 45 meter dengan diameter 70 cm, yang lebih dikenal sebagai penghasil biji dari pada penghasil kayu.
Batangnya tegak dan lurus, dengan akar papan setinggi 1-3 meter. Kulit luarnya kelabu, mengelupas, dan kayu gubalnya putih sedangkan terasnya coklat tua.
Pohon Kenari merupakan tumbuhan asli Indonesia, terutama di daerah Maluku, yang juga terdapat di Pulau Kangean, Bawean, Flores, Timor, Wetar, Tanimbar dan Sulawesi.
Tumbuh di tanah rendah sampai ke pegunungan yang tingginya 1.500 meter di atas permukaan laut.
Kenari umumnya tumbuh di hutan asli dan menyukai tanah-tanah berkapur, tanah liat maupun tanah yang berpasir. Demikianlah asal usulnya.