Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswesan meninjau pelaksanaan Uji Kompetensi Guru 2015 hari pertama untuk wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Lokasi tinjauan dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 70 Bulungan, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud berpesan untuk mengikuti UKG sebagai cermin kompetensi diri.
UKG ini sebagai cermin bagi guru, nanti hasil UKG sudah ada apakah puas atau tidak, lalu kepingin belajar lagi, ujar Anies dihadapan para guru, Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Ke depan, Anies menjelaskan para guru akan mendapatkan pelatihan sesuai dengan hasil UKG yang diraih.
Tiap guru akan berbeda pelatihannya, ada yang kelas jauh, ada yang seminar, bergantung masing-masing hasil (UKG)nya," jelasnya.
Alasan UKG dilakukan secara menyeluruh bagi seluruh guru, bukan dilakukan secara sample adalah menyiapkan alat untuk bercermin dan mengukur kompetensi para guru.
Kepala Sekolah SMPN 19 Joko Suramto menjelaskan sebanyak 688 guru yang mengikuti UKG di SMPN 19, sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Adapun penyelenggaraan UKG di SMPN 19 berlangsung selama 10 hari yaitu sejak 10 November hingga 19 November 2015.
Sebagai TUK, SMPN 19 melaksanakan UKG online dengan penyediaan komputer sebanyak 27 unit untuk ujian.
"Kami siapkan 27 komputer, 25 untuk peserta ujian, sisanya untuk cadangan kalau ada yang bermasalah," jelas Joko.
Joko menjelaskan, pembagian para peserta UKG 2015 dilakukan ke dalam tiga sesi yang terdiri dari 25 peserta ujian di setiap sesinya.
"Sehingga, sebanyak 75 orang guru yang mengikuti UKG di dalam sehari," ujar Joko.
Tiga sesi pelaksanaan UKG di SMPN 19, yaitu sesi pertama 07.30-10.00 WIB. Sesi kedua, UKG dilaksanakan pada 10.30-13.00 WIB. Sesi ketiga, UKG dilaksanakan pada pukul 14.00- 16.30 WIB.
Walaupun berlangsung saat jam pelajaran sekolah, UKG, menurut Joko, tidak mengganggu para siswa yang sedang belajar.
"Kita disini ujian UKG online, dilaksanakan di ruang komputer, di lantai satu, sedangkan siswa di lantai dua, jadi pasti tidak mengganggu siswa yang belajar," pungkasnya.