Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadel Muhammad: Ada Perpecahan di Kubu Agung Laksono

Politikus Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad menyebut kubu Agung Laksono mulai mengalami perpecahan, yang terindikasi dari pernyataan kader senior partai beringin Yorrys Raweyai.
Agung Laksono (kanan) dan Yoris Raweyai (kiri) saat memberikan pernyataan pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (4/2/2015)./Antara-Hafidz Mubarak
Agung Laksono (kanan) dan Yoris Raweyai (kiri) saat memberikan pernyataan pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (4/2/2015)./Antara-Hafidz Mubarak

Kabar24.com, JAKARTA - Perdamaian antara kubu Ical dan kubu Agung Laksono ternyata diikuti kabar perpecahan di kubu Golkar Agung Laksono.

Politikus Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad menyebut kubu Agung Laksono mulai mengalami perpecahan, yang terindikasi dari pernyataan kader senior partai beringin Yorrys Raweyai.

"Kalau saya lihat memang ada perpecahan di Kubu Agung," kata Fadel di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Sebelumnya kader senior Golkar Yorrya Raweyai menyatakan sudah tidak sejalan dengan Agung Laksono. Fadel menilai Agung Laksono mulai ditinggalkan satu per satu loyalisnya.

"Kita lihat Leo Nababan (loyalis Agung) sudah tidak pernah hadir lagi dalam rapat DPP yang dilakukan oleh Kubu Agung Laksono," kata Fadel.

Fadel menilai sebaiknya saat ini seluruh kader menyatukan barisan guna kepentingan pilkada.

"Pilkada sudah mepet waktunya, kalau masih seperti ini bagaimana mau memenangkan Pilkada," ujarnya.

Politikus senior Partai Golkar Yorrys Raweyai menyatakan dirinya sudah tidak sependapat lagi dengan visi dan misi Agung Laksono terhadap partai beringin.

"Saya mulai tak sependapat dengan Pak Agung pada 9 Agustus 2015 pascapenetapan KPU. Di situ saya ambil garis, saya setop," tegas Yorrys dijumpai wartawan di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (5/11) petang.

Dia menjelaskan di masa awal dualisme kepengurusan Golkar, dirinya bersama Agung dan yang lain berusaha untuk tidak mengakui kepemimpinan Aburizal karena manajemen politik Aburizal yang dinilai tidak sesuai.

"Dulu kami bersepakat, kita punya idealisme yang sama. Kok kemudian kita mengulangi kesalahan itu, yang dibuat oleh Pak Agung dengan kelompoknya. Tidak usah lah," kata Yorrys.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper