Bisnis.com, KUALALUMPUR--Malaysia siap menjadi tempat uji coba (test bed) untuk standar penerapan corporate social responsibility di Asean sebagai upaya mendukung bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Minister in The Prime Minister's Department Malaysia YB Senator Datuk Paul Low mengatakan pihaknya bisa melakukan pengujian terhadap standar corporate social responsibility (CSR) yang dibentuk oleh pihak siapapun, termasuk dari sektor bisnis, lembaga swadaya masyarakat, maupun stakeholder lainnya.
"Saya harap kami dapat berkontribusi, baik bagi Malaysia maupun Asean," ujarnya dalam acara Asean Responsible Business Forum 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/10/2015).
Datuk Paul Low menambahkan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui skema CSR perlu diterapkan. Melalui skema CSR yang tepat, kegiatan bisnis perusahaan turut andil dalam pertumbuhan ekonomi di mana kasus kemiskinan dapat berkurang.
Selain itu, dengan diterapkannya bisnis yang bertanggung jawab pun dapat mengurangi tingkat korupsi dan penyuapan yang selama ini masih menjadi masalah besar di Asean.
Datuk Paul Low menjadi tamu kehormatan dalam Asean Responsible Business Forum di Kuala Lumpur, Malaysia. Forum ini diselenggerakan oleh Asean CSR Network bekerjasama dengan sejumlah lembaga dan organisasi, yaitu Oxfam, the Federation of Malaysian Manufactures, dan Asean Foundation, pada 27 Oktober - 29 Oktober 2015.
Dalam sambutannya (28/10), Datuk Paul Low membagikan berbagai bentuk CSR yang berkembang di Malaysia. Salah satunya adalah Business Integrity Aliiance, merupakan pipeline proyek yang membawa instrumen dan praktik ke level perusahaan.
Selain itu, ada pula Koalisi Anti Korupsi yang dapat dimanfaatkan di berbagai sektor. Saat ini, koalisi tersebut masih bekerja di industri konstruksi dan diproyeksikan bakal diperluas ke industri farmasi dan alat kesehatan serta memungkinkan juga untuk rantai pasok.
Selain menjadi test bed CSR, Malaysia juga berkomitmen mengplementasikan ISO 37001: Anti Bribery Management System Standard, ketika sudah tuntas dibentuk. Human Rights Commission of Malaysia (Suruhanjaya Hak Asasi Manusia/Suhakam) juga diketahui tengah mengembangkan rencana aksi nasional untuk hak asasi manusia yang mana dibutuhkan partisipasi perusahaan dalam penerapannya.
Chair of Asean CSR Network Yanti Triwadiantini mengatakan CSR menjadi salah satu kendaraan menuju bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Bahkan, program CSR juga disebut dapat membantu bisnis perusahaan berkembang hingga jangka panjang.
"CSR, bila diimplementasikan secara strategis dan holistik dapat membantu perusahaan bertransformasi dari entitas pengejar laba menjadi agen perubahan untuk pengembangan responsible and sustainable," ujarnya.