Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Survei Indo Barometer mencatat keberhasilan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla berdasarkan persepsi publik dalam satu tahun pemerintahannya di bidang kesehatan dan pendidikan.
M. Qudori, Direktur Eksekutif Indo Barometer mengatakan persepsi berdasarkan sigi yang dilakukan lembaganya dengan pertanyaan terbuka maka persepsi keberhasilan meliputi pemberian Kartu Indonesia Sehat (15.5%), pemberantasan KKN (6.5%), pemberian Kartu Indonesia Pintar (5.1%), pembangunan infrastruktur (4.5%) dan hukuman mati bagi pengedar narkoba (3.4%) dan menggalakkan pemberantasan narkoba (3.3%).
"Yang menarik 38,1% tidak tahu atau tidak menjawab," kata Qudori di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Dia mengatakan kebijakan Indonesia Pintar maupun Indonesia Sehat bukan kebijakan baru di pemerintahan. Akan tetapi penamaan kembali program ini menjadi lebih sederhana membuat publik lebih menerima program ini.
Di dalam surveinya, Qudori juga mencatat program pemerintahan yang paling tidak disukai publik meliputi kenaikan harga BBM (10.3%), kinerjanya belum terbukti (4.8%), harga kebutuhan pokok semakin mahal (4.8%), pelayanan kesehatan sulit (3.7%) dan ekonomi kurang stabil (2.1%).
Dia mengatakan secara keseluruhan survei ini mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo secara umum mencapai 46.0%. Sementara yang tidak puas mencapai 51,1%.
Qudori mengatakan, walau publik paling puas terhadap Indonesia Sehat yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dia tidak memiliki data apakah kepuasan ini berasal dari responden yang telah terdaftar di BPJS atau belum. pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti kepuasan ini berasal dari masyarakat yang menerima bantuan iuran, peserta yang membayar iurannya sendiri ataupun pekerja formal.
Survei ini sendiri dilakukan di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.200 orang. Tingkat kepercayaan mencapai 95%. Sedangkan margin eror ditetapkan pada angka plus minus 3%.