Kabar24.com, JAKARTA-- Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Makdin Sinaga, mengatakan, universitas segera menyelidiki penyebab meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum, Daniel Vicli Pardamean Tambunan, 18, setelah mengikuti Pra-Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara atau Resimen Mahasiswa (Menwa).
"Kami akan menyelidiki apakah panitia penyelenggara, dalam hal ini anggota Menwa, menyalahi prosedur atau tidak, apakah kegiatan menyimpang dari rundown acara di proposal atau tidak, apakah terdapat indikasi kuat anggota Menwa ini menyalahgunakan wewenang mereka sebagai panitia penyelenggara atau tidak. Kalau ada penyimpangan, sejauh mana penyimpangan itu," ujar Makdin saat ditemui di Rektorat Universitas Atma Jaya pada Rabu (28/10/2015).
Makdin mengatakan, tujuan utama dibentuknya tim pencari fakta oleh pihak universitas adalah untuk mencari informasi lengkap terkait peristiwa yang terjadi kepada mahasiswa angkatan 2015 tersebut.
"Pertanyaan utamanya adalah, apakah ada keterkaitan, sebab dan akibat, antara meninggalnya saudara Daniel dengan acara-acara yang dirangkai di dalam kegiatan organisasi mahasiswa bela negara ini," Makdin menjelaskan.
Menurut dia, banyak rumor yang berkembang bahwa Daniel jatuh sakit akibat mengikuti kegiatan Menwa di kampusnya.
"Itu yang ingin kami luruskan, karena begitu Daniel mengeluh sakit, anak-anak langsung mengantar dia ke rumah sakit," tutur Makdin.
Dia menyayangkan apabila benar-benar terdapat kekerasan sehingga kejadian tersebut bisa terjadi. "
Kalau memang itu benar, kami tidak akan pernah memaafkan," ujarnya.
Sampai saat ini, tim pencari fakta yang dipimpin oleh Kepala Biro Kemahasiswaan Alumni dan Bimbingan Karir Bambang Sungkowo tersebut telah memanggil panitia penyelenggara dan juga sebagian peserta latihan dasar tersebut.
"Keterangannya akan di-crosscheck. Tapi hasil dari wawancara kemarin belum bisa kami simpulkan dan akan kami lanjutkan lagi hari ini," kata Makdin.
Makdin juga mengatakan. bahwa pihak universitas tidak akan melibatkan kepolisian dalam pengumpulan fakta-fakta terkait meninggalnya Daniel.
"Kalau polisi akan datang, kami welcome," kata Makdin.
Akan tetapi, menurut Makdin, dirinya belum menerima kedatangan dari pihak kepolisian yang akan mengawasi pengungkapan kasus ini hingga sekarang.
Daniel Vicil Pardamean Tambunan, meninggal setelah pada 22-25 Oktober 2015 lalu mengikuti Pra-Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara yang dilatih dan dibina oleh tentara dari Komando Rayon Militer Setiabudi.
Menurut Makdin, Daniel meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Jakarta sejak Sabtu lalu, tepatnya pada 24 Oktober 2015.