Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Terakhir, BNN Klaim Berhasil Tumpas Kejahatan Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan keberhasilannya dalam penanggulangan berbagai kasus narkoba dalam satu tahun terakhir.
Konseling pecandu narkoba/Antara
Konseling pecandu narkoba/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan keberhasilannya dalam penanggulangan berbagai kasus narkoba dalam satu tahun terakhir.

"Upaya pemberantasan pada jaringan sindikat begitu keras, langkah rehabilitasi juga semakin terpadu untuk para pecandu. Langkah pencegahan juga semakin kreatif di berbagai lini," kata Kabag Humas BNN Kombes Pol Slamet Pribadi, Kamis (22/10/2015).

Dalam rentang waktu satu tahun terakhir, menurutnya, baik BNN, Polri dan instansi terkait lainnya telah menunjukkan keberhasilannya untuk menumpas para penjahat narkotika yang mencoba mengedarkan narkotika ke wilayah Indonesia.

Pihaknya merinci berbagai contoh keberhasilan yang ditorehkan BNN dalam rentang Oktober 2014-Oktober 2015.

Pada 24 Oktober 2014, BNN menggagalkan upaya peredaran ganja seberat 8 ton yang diangkut oleh tiga tersangka dan seorang pengendali jaringan.

Sebulan berselang, pada 22 November 2014, BNN berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 151,5 kg yang dikirim dari China via laut.

Menginjak awal Januari 2015, BNN berhasil menangkap Wong Chi Ping, seorang sindikat internasional yang akan mengedarkan sabu seberat 862 kg.

Selang beberapa bulan, yaitu periode Juni hingga Agustus 2015, sabu 1 ton yang dikirim secara bergelombang dari China via laut juga berhasil digagalkan.

Bukan hanya meringkus para penjahat narkoba, BNN juga berhasil menyita aset-aset para bandar besar. Sejak Januari hingga September 2015, total aset yang berhasil disita dari para bandar senilai Rp38,5 miliar.

Sementara itu, dalam konteks hukuman mati pada para gembong narkotika, Kejaksaan Agung telah mengeksekusi 14 sindikat narkotika yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dieksekusi pada 18 Januari 2015, sedangkan gelombang kedua dilakukan pada 29 April 2015.

"Tak hanya gagah di sektor pemberantasan jaringan, langkah humanis juga dilakukan melalui gerakan rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba. Gerakan ini diperintahkan langsung oleh Presiden RI di awal 2015 kepada stakeholder yang membidangi masalah penanggulangan penyalahgunaan narkotika, dengan tujuan mempercepat upaya pemulihan pada empat juta penyalah guna narkotika sekaligus menekan 'demand' agar penyalahgunaan narkotika tidak bertambah lagi," jelasnya.

Pihaknya mencatat hingga pertengahan Oktober tahun 2015, sedikitnya telah direhabilitasi 26.801 orang, yang terdiri dari 7.160 rawat inap dan 19.641 rawat jalan.

Namun dalam pelaksanaan rehabilitasi, ia mengakui masih banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi. Salah satunya adalah masih minimnya sarana dan prasarana tempat rehabilitasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper