Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPERASI PENANGKAPAN KPK: Infrastruktur Energi Rawan Korupsi

Proyek infrastruktur sektor energi dinilai rawan praktik korupsi terkait dengan semakin difokuskannya program pemerintah dalam pembangunan sektor tersebut
Dewie Yasin Limpo/Facebook
Dewie Yasin Limpo/Facebook

Kabar24.com, JAKARTA --Proyek infrastruktur sektor energi dinilai rawan praktik korupsi terkait dengan semakin difokuskannya program pemerintah dalam pembangunan sektor tersebut.

Peneliti Kebijakan Ekonomi Publish What You Pay (PWYP) Indonesia Wiko Saputra mengungkapkan proyek pengadaan infrastruktur energi rawan dengan korupsi. Hal itu terutama pada daerah-daerah yang tidak memiliki elektrifikasi dengan baik.

Hal itu terkait dengan ditetapkannya anggota Komisi VII DPR dar Fraksi Hanura, Dewie Yasin Limpo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin. Dewie ditangkap tangan oleh KPK setelah diduga menerima sejumlah uang menyangkut proyek pembangkit listrik mikrohidro di Kabupaten Deiyai, Papua untuk tahun anggaran 2016.

Wiko menuturkan proyek pembangunan pembangkit listrik mikro hidro relatif berbeda dengan pengadaan listrik secara konvensional. Dia memperkirakan proyek itu dilakukan berbasiskan proyek yang diusulkan oleh kabupaten kepada Kementerian ESDM.

"Ini diduga melalui mekanisme proposal desk, yakni daerah dapat mengusulkan pembangunan proyek infrastruktur energi kepada Kementerian ESDM. Ini yang kemudian rawan dengan korupsi," kata Wiko dalam keterangannya, Rabu (22/10/2015).

Oleh karena itu, sambungnya, KPK harus dapat mengungkapkan siapa-siapa saja pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. Menurutnya, proyek infrastruktur energi itu diduga melibatkan pemerintah daerah, anggota legislatif dan perusahaan.

Pembangunan infrastruktur macam mikrohidro, katanya, berpotensi korupsi karena pemerintah setempat menggandeng perusahaan yang akan menjadi penggarap proyek bersangkutan lebih dahulu. Apalagi, kata Wiko, anggaran negara sangat terkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur, sehingga korupsi di sana pun dapat terjadi di sana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper