Bisnis.com, JAKARTA--Di sela-sela kunjungan resmi ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertemu dengan manajer investasi (fund managers) negeri Paman Sam.
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menuturkan dalam kunjungan resmi yang berlangsung pada 24-29 Oktober 2015, Presiden Jokowi akan bertemu Presiden AS Barack Obama.
Selain itu, Jokowi juga akan menggelar forum bisnis dengan sekitar 250 pengusaha AS.
Dalam kunjungan ke AS itu, lanjut Retno, akan diselenggarakan penandatanganan sejumlah perjanjian kerjasama, baik kerjasama antarpemerintah (government to government) maupun kerjasama antara pengusaha swasta (business to business).
"Nanti tanya sama menteri keuangan, tetapi yang jelas rencananya akan ada pertemuan dengan fund managers," tuturnya di Kantor Presiden, Selasa (20/10/2015).
Retno mengatakan sejak November 2010, Indonesia dan AS telah menjalin kerangka kerja sama komprehensif. Efektivitas kerjasama tersebut lebih didahulukan sebelum Indonesia bergabung dalam kerangka kerjasama lain, seperti Trans-Pasific Partnership yang digagas AS dan ditandatangani oleh 11 negara lainnya.
"TPP kan baru selesai, sampai saat ini kita belum lihat dokumennya seperti apa, pasal-pasal yang ada di dalamnya seperti apa. Kalau kita sudah punya kemampuan dan kapasitas, bukan tidak mungkin Indonesia bergabung," ujarnya.
Dalam konteks kerja sama ekonomi internasional, Menlu menambahkan pemerintah tengah fokus merampungkan negosiasi perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif (comprehensif economic partnership agreement/CEPA) dengan sejumlah negara, antara lain Uni Eropa, Korea Selatan, dan Jepang.
"Sekarang fokus kita adalah untuk Asean Economic Community. CEPA dan regional comprehensif economic partnership itu juga kita akan percepat negosiasinya," kata Retno.