Kabar24.com, JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo membantah ada indikasi pengamanan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung terhadap kasus bansos Sumut yang menyeret gubernur nonaktif Sumut.
"Siapa pun yang disebut kalau betul ada relevansinya, silakan," ujar Jaksa Agung HM Prasetyo, Kamis (15/10/2015).
Prasetyo menambahkan sudah sejak KPK melakukan operasi tangkap tangan dirinya terus mendesak agar segera dicari siapa aktor intelektualnya dan minta untuk segera diusut tuntas.
"Seseorang berbicara harus di-back up dengan bukti dan fakta. Bahkan mungkri pun boleh, makanya tidak disumpah. Dia ngomong apa saja boleh tapi harus didukung bukti dan fakta. Tidak ada masalah itu. KPK tahu cara kerjanya," tambah Jaksa Agung.
Menurut Jaksa Agung, selama ini pihaknya berhati-hati dalam penetapan tersangka jangan sampai terjadi gugatan praperadilan. Hingga saat ini Kejaksaan Agung masih terus memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.
"Kita harus hati-hati dalam penetapan tersangka. Kalian-kalian sendiri tahu bagaimana dinamika yang berkembang. Semua terancam mengajukan praperadilan. Kita harus siap betul. Kita harus hati-hati dalam penetepan tersangka. Jadi tidak ada alasan pihak manapun untuk berkata lain," ujar Jaksa Agung.
Jaksa Agung mengaku yakin dengan apa yang terjadi di lingkungannya termasuk kinerja para anak buahnya. "Saya sangat tahu dengan diri saya dan lingkungan saya," tegasnya.
Sebelumnya, dalam rekaman sadapan yang diputar oleh Jaksa Penuntut Umum terdengar suara Evy Susanti, istri Gatot yang mengatakan bahwa perkara dugaan korupsi bansos Sumut agar diserahkan ke Kejaksaan Agung untuk diamankan.