10. "Doa" Orang Terzalimi ke Presiden Cepat Didengar Tuhan
Jadi Pak, yang kami butuhkan solusi. Sekonkrit-konkritnya! Penyelesaian masalah dari hulu hingga ke hilir. Agar tahun depan, kami tak lagi menghirup asap. Agar kami terhindar dari dosa, mencurigai negara sedang melakukan genosida. Jujur Pak, saya sungguh takut dosa.
Saya juga takut Pak, jika nanti terlalu banyak doa dari rakyat untuk anda. Karena sebuah hadist mengatakan, doa orang yang terdzolimi tidak ada pembatas antara doanya dengan Tuhan. Bapak gak takutkah? Mengingat Bapak pemimpin tertinggi di negara ini. Kalo saya mah takut Pak. Makanya saya cuma berani jadi rakyat, gak berani jadi Presiden. Pernah ada sih Pak yang sarankan saya jadi Walikota atau Bupati, tapi sekali lagi Pak, saya tahu diri.
So, selamat menikmati Sumatera ya Pak Jokowi. Gimana rendang Padangnya? Mudah-mudahan enak ya Pak. Mohon nanti kalo pulang, asapnya dibawa serta ke 'Jakarta'. Agar langit kami benar-benar biru dan para korban asap tak lagi termengap-mengap. Salam untuk Bu Menkes ya Pak. Terimakasih sudah mengimpor 6 ribu masker N95. Meski saya gagal mengerti, bukankah kemarin baru saja Bu Menteri berkata, masker biasa lebih bagus dari N95. Lalu ngapain tetap diimpor sebanyak itu ya? Entahlah Pak, semakin banyak menulis, semakin banyak saya curiga, semakin pula saya berdosa.
Salam hormat saya untuk Ibu Negara. Semoga selalu sehat.
Salam
Afni Zulkifli, Ibu dari seorang putri 3,5 Tahun.