Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Meski Sedang Diusut Kausu Pidana, Blatter Tak Akan Mundur

Sepp Blatter mengatakan tidak akan mundur dari jabatan Presiden FIFA walau menghadapi penyelidikan pidana dari Kejaksaan Swiss.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 29 September 2015  |  12:52 WIB
Meski Sedang Diusut Kausu Pidana, Blatter Tak Akan Mundur
Sepp Blatter - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Sepp Blatter mengatakan tidak akan mundur dari jabatan Presiden FIFA walau menghadapi penyelidikan pidana dari Kejaksaan Swiss.

Pria berusia 79 tahun itu dituduh menandatangani kontrak yang 'tidak menguntungkan bagi FIFA' dan melakukan 'pembayaran untuk mendapat kesetiaan' kepada pejabat FIFA, Michel Platini.

Blatter yang sudah menyatakan akan mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA bulan Februari 2016 mengatakan dia tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tindakan yang tidak tepat.

Sementara Platini sudah mengirimkan surat ke para anggota UEFA untuk membantah tuduhan atasnya di tengah desakan untuk menjelaskan pembayaran sebesar £1,3 juta atau sekitar Rp42,4 miliar dari FIFA.

Dalam pernyataan yang dibacakan para pengacaranya, Blatter mengatakan pembayaran kepada Platini pada tahun 2011 itu merupakan kompensasi yang sah dan tidak lebih dari itu sebagimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (29/9/2015).

Kedua tokoh sepak bola itu juga menghadapi penyelidikan dar Komite Etik FIFA terkait pembayaran itu. Menurut Platini bayaran itu untuk pekerjaannya sebagai penasehat teknis untuk Blatter pada tahun 1999 hingga 2002.

Badan sepakbola dunia FIFA beberapa waktu belakangan dilanda sejumlah dakwaan korupsi, dan beberapa pejabat serta mantan pejabatnya sudah dituntut oleh pihak berwenang Amerika Serikat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Skandal Korupsi FIFA Sepp Blatter

Sumber : bbc.co.uk

Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top