Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMK Libatkan Industri Untuk Serap Tenaga Kerja

Banyaknya lulusan sekolah menengah kejuruan yang tidak mendapat pekerjaan, diakui karena kurangnya informasi lapangan pekerjaan membuat sejumlah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak tahu di mana mereka harus meniti karir.
Ilustrasi-Pelajar mengantre untuk melakukan tes kesehatan saat proses penerimaan sisiwa didik baru jalur reguler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Yogyakarta, Rabu (1/7)./Antara
Ilustrasi-Pelajar mengantre untuk melakukan tes kesehatan saat proses penerimaan sisiwa didik baru jalur reguler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Yogyakarta, Rabu (1/7)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA– Banyaknya lulusan sekolah menengah kejuruan yang tidak mendapat pekerjaan, diakui karena kurangnya informasi lapangan pekerjaan membuat sejumlah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tidak tahu di mana mereka harus meniti karir.

Direktur SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Mustaghfirin Amin mengatakan lulusan SMK yang belum bekerja karena tidak mengetahui tempat kerja yang sesuai kemampuannya.

"Bisa jadi karena mereka tidak tahu di mana tempat kerja itu adanya," ujar Mustaghfirin di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Mustaghfirin menuturkan, untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja dari lulusan SMK harus melibatkan pihak indusri.

Menurutnya,  pihak industri juga perlu tahu mengenai kemampuan yang dimiliki oleh lulusan SMK. Untuk itu, pihak industri kerap dilibatkan dalam berbagai kegiatan maupun praktikum yang ada di SMK untuk dapat mengetahui langsung kemampuan yang dimiliki para lulusan SMK.

 

Mustagfirin menambahkan, para siswa-siswi SMK juga perlu untuk melakukan praktik kerja di industri. Maksudnya agar mereka bisa memiliki kemampuan lebih dan mendapat banyak informasi tentang lapangan pekerjaan, agar kelak usai lulus dapat langsung menjadi tenaga kerja.

 

"Sekolah-sekolah itu harus lebih banyak memperkenalkan diri, makanya dilakukan dengan cara harus ikut praktik kerja. Itu dilakukan selama tiga sampai enam bulan. Untuk mendorong anak-anak SMK bekerja," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper