Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Kuba, Paus Franciscus Bertolak ke AS

Pemimpin umat Katolik dunia Paus Franciscus bakal bertolak ke Amerika Serikat pekan Ini. Dalam lawatan perdananya ke Negeri Paman Sam, Paus diharapkan dapat menarik perhatian warga AS.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) memberikan rosario kepada Paus Fransiskus saat audiensi pribadi di Vatikan, Sabtu (16/5)/Reuters
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) memberikan rosario kepada Paus Fransiskus saat audiensi pribadi di Vatikan, Sabtu (16/5)/Reuters

Kabar24.com, KUBA - Pemimpin umat Katolik dunia Paus Franciscus bakal bertolak ke Amerika Serikat pekan Ini. Dalam lawatan perdananya ke Negeri Paman Sam, Paus diharapkan dapat menarik perhatian warga AS.

Kedatangan Paus ke AS akan lebih difokuskan untuk membahas isu-isi berbeda. Kali ini, dia akan membicarakan masalah seperti perubahan iklim, kapitalisme, dan perubahan peraturan Gereja Katolik yang mempermudah pasangan yang akan bercerai.

Namun, Paus akan tetap berpegang teguh pada peraturan Gereja untuk membahas isu-isu inti yang akan dibicarakan, termasuk seks. Ajaran Katolik masih berkeyakinan teguh bahwa aborsi dan gay termasuk perbuatan dosa.

Dalam kunjungan yang akan berlangsung selama 6 hari tersebut, Paus akan memulai perjalanannya ke Washington DC pada Selasa (22/9/2015).

Paus Franciscus akan disambut oleh Presiden AS Barack Obama dan Wakil Presiden AS Joe Biden saat mendarat di Washington setelah kunjungan 4 hari di Kuba.

Dia juga diagendakan menghadiri sesi Kongres Majelis Umum PBB di New York. Selanjutnya, Paus akan melanjutkan lawatannya ke Philadelphia pada Minggu (27/9/2015) yang ditaksir dapat menarik perhatian 1,5 juta orang.

Sebelumnya, Paus kelahiran Argentina tersebut membantu menengahi masalah antara AS dan Kuba tahun lalu. Pejabat Vatikan berharap kunjungannya akan membantu untuk mengakhiri embargo AS terhadap Kuba yang sudah berlangsung selama 53 tahun.

Pemerintahan Obama juga akan mengumumkan langkah-langkah yang akan diambil lebih lanjut pada Jumat (25/9/2015) untuk meringankan pembatasan perdagangan dengan Kuba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper