Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Crane Jatuh di Masjidil Haram: Arab Saudi Pastikan Beri Santunan Rp3,8 Miliar

Arab Saudi Pastikan Beri Santunan Rp3,8 Miliar
Para pejabat Arab Saudi meninjau lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram untuk memastikan jalannya proses penanganan musibah tersebut/Reuters
Para pejabat Arab Saudi meninjau lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram untuk memastikan jalannya proses penanganan musibah tersebut/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia, Mustafa Bin Ibrahim Al Mubarak, menyatakan secara resmi, pemerintah Kerajaan Saudi Arabia memberikan santunan kepada para korban kejatuhan derek raksasa atau crane, di Masjidil Haram, pada 11 September 2015 lalu.

"Peristiwa jatuhnya crane yang menimpa sekitar 107 orang kami sebut para syuhada, semoga yang meninggal diterima Allah," kata dia, kepada pers, di Kedutaan Besar Saudi Arabia untuk Indonesia, di Jalan HR Rasuna Said, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat.

"Berkaitan dengan peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram, Raja Salman langsung perintahkan penyelidikan atas peristiwa crane itu dan bahwa insiden ini disebabkan kesalahan pengoperasian crane bukan unsur pidana," kata al Mubarak.

Dia menyampaikan, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan memberikan bantuan kepada korban meninggal dan cacat seumur hidup dalam musibah crane roboh di Masjidil Haram itu, sebesar satu juta riyal atau sekitar Rp3,8 miliar.

Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga akan memberikan bantuan sebesar 500.000 riyal atau sekitar Rp1,9 miliar kepada setiap korban yang terluka.

Bantuan lain, menghajikan dua orang dari keluarga korban yang meninggal sebagai tamu kehormatan kerajaan pada musim haji 1436H atau 2016 Masehi, serta memberikan visa kunjungan khusus kepada keluarga korban yang masih menetap di rumah sakit selama periode yang tersisa dari musim haji tahun ini.

Akibat musibah crane roboh di Masjidil Haram pada Jumat (11/9), sebanyak 11 jemaah Indonesia meninggal dunia dan 42 jemaah luka berat dan ringan. Pemerintah Saudi Arabia disebutkan telah meminta perusahaan Bin Laden dan konsultan disain perluasan Masjidil Haram turut bertanggung jawab atas insiden.

Perusahaan Bin Laden sebagai kontraktor hingga saat ini masuk dalam daftar hitam dalam semua proyek di Saudi Arabia dan para para pejabat Bin Laden dicekal dilarang bepergian ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper