Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GABUNG PEMERINTAH: PAN Mendapatkan Apa?

Keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan bahasa mendukung secara penuh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sedikit banyak mengubah landscape politik di Tanah Air. Pertanyaan muncul, PAN bakal dapat apa?
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berjabat tangan dengan Kepala Staf Presiden Teten Masduki (kiri) usai pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9). Teten Masduki menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjabat Menko Polhukam./Antara-Yudhi Mahatma
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berjabat tangan dengan Kepala Staf Presiden Teten Masduki (kiri) usai pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9). Teten Masduki menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjabat Menko Polhukam./Antara-Yudhi Mahatma

Kejutan dari Istana

Istana Merdeka sepanjang Rabu (2/9/2015) boleh dibilang memberi banyak kejutan.

Pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, Presiden Jokowi melantik Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang menempati pos baru sebagai Menteri Koordinator Politik,Hukum, dan Keamanan.

Masuknya Teten yang sebelumnya menempati posisi sebagai tim komunikasi Presiden hampir tak diduga sebelumnya. Bahkan, Teten sendiri merasa kaget dengan pengangkatan dirinya.

Kejutan berikutnya muncul ketika Presiden menerima Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang saat itu didampingi Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno, dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Soetrisno Bachir.

Seusai pertemuan, “PAN mengutamakan politik kebangsaan, jadi sama sekali tidak membicarakan apakah itu menteri, kabinet, dan seterusnya,” kata Zulkifli Hasan di Istana Merdeka.

Menariknya, di tengah adanya pernyataan terbuka mengenai bergabungnya PAN ke pemerintahan Jokowi-JK, partai itu menyatakan diri tak akan lepas dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibentuk bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper