Bisnis.com, MALANG—Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang serius untuk merambah bisnis hotel dengan membangun hotel budget di Kota Batu. Malang.
Rektor IKIP Budi Utomo Malang Nurcholis Sunuyeko mengatakan pihaknya sudah mempunyai tanah seluas 7.000 m² di lokasi strategis di tengah Kota Batu sehingga cocok dibangun untuk hotel budget.
“Nilai investasinya tengah dihitung,” ujar nya di sela-sela Peresmian Penggunaan Gedung Baru IKIP Budi Utomo di Jl Citandui, Kota Malang, Rabu (9/9/2015). (7/10/2014).
Yang jelas, sudah ada investor strategis yang siap bekerja sama dengan IKIP Budi Utomo untuk membiayai pembangunan konstruksi hotel tersebut.
Nantinya, hotel tersebut untuk kegiatan seminar dan lokakarya maupun kegiatan lainnya dengan tarif yang kompetitif. Karena itulah, hotel juga cocok untuk kegiatan menginap bagi pebisnis.
Dia optimistis, dengan dibangunnya hotel budget, akan diminati konsumen karena potensi pasarnya sebenarnya cukup besar. Kota Batu dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang pesat sehingga tidak hanya menjadi kota wisata melainkan juga kota bisnis.
Dengan begitu, maka kebutuhan hotel tidak hanya ramai pada akhir pekan dan hari libur, tapi juga pada hari-hari biasa.
Pilihan untuk merambah hotel, kata Nurcholis, agar dapat menunjang biaya operasional kegiatan belajar-mengajar di IKIP Budi Utomo.
Hal itu terutama terkait dengan kebijakan dari pemerintah yang menegakkan peraturan tentang rasio dosen-mahasiswa.
Dengan ketatnya rasio dosen-mahasiswa, maka perguruan tinggi tidak dapat leluasa menerima mahasiswa baru. Penerimaan mahasiswa harus disesuaikan dengan ketersediaan sesuai dengan ketentuan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
“Padahal sumber pendapatan utama untuk mendukung operasional perguiruan tinggi dari biaya SPP (sumbangan penyelenggaraan pendidikan) mahasiswa,” ujarnya.
Dengan demikian, maka cara yang mudah untuk ditempuh bagi perguruan tinggi agar dapat menutup kebutuhan biaya operasional dengan menaikkan SPP.
Namun kebijakan tersebut tidak dipilih karena IKIP Budi Utomo ingin memposisikan sebagai perguruan tinggi swasta yang peduli wong cilik, perguruan tinggi yang mengusung konsep kerakyatan.
Karena itulah, biaya SPP tetap dipatok rendah agar terjangkau masyarakat berpenghasilan menengah-bawah.
Saat ini, biaya pendidikan di IKIP Budi Utomo sudah disubsidi rerata Rp2 juta selama masa studi strata 1.
Biaya normalnya, Rp18 juta, namun mahasiswa hanya dikenakan Rp16 juta. Bahkan ada mahasiswa yang cuma membayar Rp7 juta, bahkan dibebaskan.