Bisnis.com, MANADO--Maskapai berbiaya murah PT Citilink Indonesia berencana untuk menambah rute baru penerbangan charter dari Manado ke empat kota di China pada tahun depan.
Pada tahun ini, Citilink telah melakukan penerbangan charter dari Manado ke Guang Zhou dan dalam waktu dekat rute akan bertambah hingga ke kota Wu Xi.
“Paling lambat, rencana itu akan dilaksanakan pada Januari 2016. Secara bertahap, kami akan menggarap kota-kota lainnya di China,” kata President and Chief Executive Officer (CEO) Citilink Albert Burhan di Manado, seperti dikutip Bisnis.com, Senin (31/8/2015).
Menurutnya, potensi peningkatan jumlah wisatawan asing (wisman) dari China sangat besar karena minat wisman China untuk bepergian ke Manado cukup tinggi.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisman dari Hong Kong dan China menempati peringkat sepuluh besar, setelah Australia dan Jepang. Jika dirinci, jumlah kunjungan wisman terbanyak berasal dari Singapura (196), Jerman (107), Amerika Serikat (98), Australia (96), Jepang (69), Hong Kong (60), dan China (54).
Tidak hanya itu, Albert mengungkapkan Citilink akan segera membuka rute penerbangan dari Jakarta ke Manado. Meski demikian, dirinya enggan menjelaskan operasionalisasi rencana tersebut.
“Untuk sementara, kami masih fokus melakukan penerbangan charter dari Manado ke sejumlah kota di China,” katanya.
Per September 2015, Citilink telah membuka lima rute baru dengan tujuan Jakarta-Pontianak (PP), Surabaya-Pontianak (PP), Bandung-Palembang (PP), dan Surabaya-Bandung. Untuk rute internasional, Citilink membuka penerbangan dari Denpasar-Dili (PP).
Albert mengemukakan pihaknya menargetkan dapat menggaet penumpang hingga 11 juta orang sampai akhir tahun ini. Realisasi selama Januari-Juni 2015, jumlah penumpang Citilink mencapai 45% dari target yang sudah ditetapkan.
“Keadaan memang sedang sulit ditunjukkan dengan pelemahan rupiah. Tetapi, kami akan terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan dan promo sekaligus melakukan efisiensi,” ungkapnya.
Apalagi, PT Angkasa Pura I optimistis mampu mendatangkan wisman ke Sulut hingga 1 juta orang pada 2025. Target tersebut, ungkapnya, membutuhkan kerja sama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat setempat.
“Kami sebagai pelaku usaha penerbangan berbiaya rendah terus melakukan ekspansi untuk mencapai target itu,” jelasnya.