Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru tengah menunggu bantuan APBN untuk dana alat kesehatan dan tenaga medis untuk pembangunan RSUD Pekanbaru.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Menteri Kesehatan Nila Djuwita untuk menindaklanjuti bantuan tersebut.
"Sebelumnya, kabinet yang lama menjanjikan akan memberikan bantuan 150 tenaga medis dan dana APBN untuk alat kesehatan. Kini, kita masih menunggu keputusan menteri yang baru," katanya saat meninjau pembangunan RSUD Pekanbaru, akhir pekan lalu.
Meski Menteri telah berganti, Firdaus mengharapkan pihak Kemenkes berkomitmen untuk memberikan bantuan. Selain itu, dia juga berharap agar Pemerintah Provinsi Riau juga ikut membantu
Pemkot sendiri tidak menyediakan dana untuk peralatan kesehatan RSUD yang berada di Jalan Garuda Sakti KM 2 itu. Namun hingga akhir 2016, bantuan tidak juga diperoleh, Pemkotvakan memasukkan ke APBD Pekanbaru.
"Hingga akhir 2016 masih berharap APBN, kalau tidak dapat juga, kita masukkan ke APBN 2017. Jika tidak bisa juga, kita anggarkan saja di APBD Pekanbaru," sebutnya.
RSUD tipe C itu masih dalam tahap pembangunan. Rumah sakit itu ditargetkan siap untuk dioperasikan pada 2016.
Pembangunan RSUD itu memakan anggaran Rp90 miliar. Pembangunan itu masuk ke dalam proyek multiyears yang didanai pada tiga tahun anggaran.
Tahun pertama (2014) pembangunan menghabiskan Rp6,3 miliar, tahun kedua (2015) dana yang dikucurkan sebesar Rp41,4 miliar dan ketiga akan menghabiskan dana Rp42,3 miliar
Untuk kapasitas RSUD ini sendiri, lanjutnya ada 176 tempat tidur. Pembangunan ini, kata helda untuk mewujudkan masyarakat kota Pekanbaru yang sehat fisik dan jiwa.
"Dengan hadirnya RSUD ini kita berharap pelayanan kesehatan masyarakat bisa optimal," kata Firdaus.