Kabar24.com, LUMAJANG - Para pendaki yang berencana mencapai puncak Gunung Semeru untuk sementara harus mengurungkan niatnya. Mulai hari ini, jalur pendakian ke Semeru ditutup sementara.
Penutupan sementara jalur pendakian Gunung Semeru (3.676 mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, Kamis (13/8/2015) dilakukan demi memudahkan proses pencarian pendaki asal Bogor yang hilang.
"Mulai hari ini, jalur pendakian Semeru ditutup total untuk umum hingga pendaki yang hilang ditemukan," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, saat dihubungi di Lumajang.
Seorang pendaki bernama Daniel Saroha, 31, beralamatkan Kampung Bojong Jengkol RT 002 RW 010 Desa Cilebut Barat, Bogor, dilaporkan hilang dan tersesat pada Selasa (11/8) sore, usai mendaki ke puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Hari ini dilakukan kegiatan 'Open SAR (search and rescue)' atau pencarian terbuka terhadap korban Daniel Saroha dan jalur pendakian Semeru ditutup hingga tim SAR menemukan survivor itu," tuturnya.
Sesuai dengan prosedur tetap, lanjut Ayu, jalur pendakian Gunung Semeru harus steril dari pendaki dan seluruh pendaki yang sudah ada di jalur pendakian harus turun.
"TNBTS tidak akan menerbitkan izin untuk pendakian hari ini dan seterusnya hingga ditemukan korban. Sedangkan pendaki yang masih berada di jalur pendakian diminta untuk turun ke Pos Ranu Pane," paparnya.
Penutupan jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu bertujuan untuk memudahkan tim SAR melakukan pencarian terhadap survivor (Daniel), sehingga mereka bisa fokus melakukan penyisiran di sepanjang jalur pendakian Semeru.
"Mudah-mudahan pendaki asal Bogor tersebut ditemukan dalam kondisi selamat," ujarnya.