Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan 26 Oktober 2014-12 Agustus 2015, Rahmat Gobel, generasi kedua dari keluarga Gobel yang mengendalikan National Gobel Group, hanya tersenyum saat wartawan bertanya tentang alasan dan perasaannya dicopot dari jabatannya.
Rachmat Gobel enggan menjelaskan alasan Jokowi mencopot dirinya. Namun, dia justru mengaku lega meninggalkan kursi nomor satu di Kementerian Perdagangan.
"Enak jadi rakyat biasa, bebas. Tidak pusing dikejar-kejar mafia," katanya seperti dikutip Antara.
Rachmat Gobel, kelahiran Jakarta, 3 September 1962, pengusaha Indonesia. Ia merupakan generasi kedua dari keluarga Gobel yang mengendalikan perusahaan National Gobel Group yang sekarang bernama Panasonic Gobel Group. Pada 26 Oktober 2014, ia ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Perdagangan dalam Kabinet Kerja Periode 2014 - 2019.
Kabar pergantiannya, berhembus kencang pada Selasa . Rabu, Gobel bersama Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dipanggil ke Isana oleh Presiden Jokowi.
Menko Tedjo tiba pukul 18.58 menggunakan mobil dinas Toyota Camry dan langsung masuk kompleks Istana Kepresidenan lewat pintu samping Istana Negara. Tidak lama berselang Menteri Perdagangan Rachmat Gobel juga tiba di kompleks Istana Kepresidenan.
Gobel tidak tahu agenda dipanggil Jokowi malam ini. "Enggak tahu, dipanggil," ujarnya.
Kinerja Menteri Gobel belakangan ini mendapat sorotan terutama terkait dengan mahalnya daging sapi dan kasus dwelling time. Salah satu kebijakan Rachmat Gobel yang mendapatkan apresiasi adalah ketika mengeluarkan peraturan yang melarang mini market menjual minuman beralkohol.