Kabar24.com, DENPASAR- Pemerintah Provinsi Bali memberikan apresiasi terhadap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang telah memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) serta peringatan Festival Hari Masyarakat Adat Nusantara yang bertempat di Kawasan Toya Bungkah, Kintamani, Bangli.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengatakan Bali dapat dijadikan contoh dari masyarakat adat yang hidup berdampingan dengan harmonis. Bali sendiri memiliki keunikan dua tipe desa yaitu 700 Desa Dinas dan 1.488 Desa Adat Pakraman.
"Masyarakat Bali hidup berdampingan, berjalan paralel dan tidak pernah terjadi konflik. Di samping itu, masyarakat Bali juga menjaga keharmonisannya, tidak hanya dengan sesama manusia namun juga dengan lingkungan, serta dengan Tuhan. Semua harmonisasi tersebut terangkum dalam konsep yang bernama Tri Hita Karana," tuturnya, Senin (10/8/2015).
Dia menambahkan bahwa pihaknya sangat menghormati hak-hak masyarakat adat. Oleh karenanya, pihaknya juga memberikan bantuan yang dapat membantu mengurangi beban masyarakat terkait keperluan yang ada didalam desanya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya, mengungkapkan bahwa Bali merupakan salah satu contoh yang baik untuk menyerap berbagai referensi dari nusantara terkait keberadaan masyarakat adat.
"Kami berharap dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan organisasi ataupun aliansi dapat menghasilkan suatu mandat tentang masyarakat adat yang dapat dituangkan ke dalam UU," ujarnya.
Acara festival ini diikuti oleh perwakilan pengurus AMAN serta komunitas adat yang ada di Nusantara. Para peserta ini akan mengikuti kegiatan kemah selama 10 hari kedepan hingga 17 Agustus 2015 dengan agenda kegiatan seperti bakti sosial, penyelenggaraan kesehatan masyarakat, mendaki, dan lain sebagainya.