Kabar24.com, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Triyono mengatakan perlunya dilakukan sosialisasi menyeluruh tentang jaminan kesehatan sosial bagi tenaga kerja khususnya pekerja mandiri dan pekerja di sektor informal.
Berdasarkan survey yang ia lakukan di Surabaya terhadap 150 tenaga kerja sektor informal, timbul fakta bahwa 99% mengaku tidak mengetahui tentang sistem jaminan kesehatan yang saat ini dinamakan BPJS Ketenagakerjaan.
"Tenaga kerja informal itu kan rata-rata jam kerjanya lebih lama dari pekerja di sektor formal jadi tidak ada waktu untuk mencari informasi. Terlebih lagi akses informasi gak semudah itu bisa mereka dapatkan," papar Triyono dalam diskusi publik di Media Center Kantor LIPI, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Triyono juga mengatakan seharusnya sosialisasi menyeluruh hingga tingkat kelurahan agar efektif.
"Sektor informal lebih efektif langsung dengan adanya paguyuban atau arisan," ujarnya.
Selain itu, kendala lain terkait implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah iuran BPJS ketenagakerjaan yang terlalu besar membebani pekerja dan pengawasan terhadap kepatuhan perusahaan dalam kepesertaan masih kurang karena terbatasnya jumalh tenaga pengawas dari kementerian ketenagakerjaan.