Bisnis.com, PEKANBARU - Uang palsu dikhawatirkan akan banyak beredar pada Pilkada serentak.
Pimpinan Bank Indonesia Kantor Wilayah Riau Mahdi Muhammad mengatakan perputaran uang akan meningkat saat pilkada serentak, begitu juga dengan peredaran uang palsu.
"Peredaran uang palsu dikhawatirkan meningkat pada saat pilkada serentak seiring dengan meningkatnya perputaran uang dan tingkat perekonomian," katanya, Selasa (4/8/2015).
Mahdi mengimbau agar masyarakat lebih baik menggunakan transaksi elektronik untuk menghindari peredaran uang palsu.
Bank Indonesia meminta agar bank tidak menolak uang palsu saat nasabah menyetorkan uangnya. Setelah uang palsu diterima, selanjutnya bank berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Hal itu bertujuan agar uang palsu tidak lagi beredar.
"Bank menerima kemudian memproses dengan berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Bukan menolak, mengembalikan kepada nasabah," katanya.
Bank Indonesia menemukan 343 lembar uang palsu di Riau pada Semester I/2015. Mahdi memperinci jumlah uang palsu yang beredar itu mencapai Rp24,29 juta. Rianciannya, 164 lembar uang Rp100.000, 168 lembar Rp50.000, 6 lembar Rp20.000, selembar Rp2.000.
"Angka tersebut cukup tinggi. Karena masih setengah tahun. Sedangkan selama tahun 2014, uang palsu beredar di Riau mencapai Rp29,76 juta dengan 436 lembar," katanya.
Awas, Uang Palsu Banyak Beredar Saat Pilkada Serentak
Uang palsu dikhawatirkan akan banyak beredar pada Pilkada serentak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P.
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
10 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu