Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETUA UMUM PBNU: Jangan Ada Lagi Konflik SARA

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj sangat kecewa dan menyayangkan insiden di Tolikara, Papua, dan berharap jangan ada lagi konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Ketua PBNU Said Aqil Siradj./ANTARA
Ketua PBNU Said Aqil Siradj./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj sangat kecewa dan menyayangkan insiden di Tolikara, Papua, dan berharap jangan ada lagi konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Saya berharap kejadian ini adalah yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa yang akan datang," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, terkait insiden antarkelompok warga di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H pada Jumat (17/7) pagi lalu.

Said Aqil Siradj mengingatkan jangan sampai ada lagi kerusuhan hanya karena perbedaan agama atau suku.

Ia menegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan kesatuan yang kokoh di era globalisasi.

Bangsa Indonesia, apapun agamanya, apapun sukunya, apapun partai politiknya, apapun alirannya, menurut Siradj, harus bersatu memasuki era globalisasi ini supaya bangsa ini tidak tergerus dengan era yang sangat menantang ini.

"Hal ini sangat membutuhkan persatuan dan kesatuan yang kokoh," katanya.

Ia berharap kejadian di Tolikara adalah yang terakhir dan tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Mengenai kemungkinan adanya aktor intelektual yang "memancing di air keruh", Siradj menegaskan, kalau sampai ada aktor intelektual di balik kejadian ini maka siapapun orang itu sangat jahat sekali.

Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya.

"Perbedaan agama bukanlah barang baru," katanya.

Ia menegaskan bahwa sejak sebelum merdeka, bangsa ini semua sudah sepakat bahwa negara ini adalah negara kebangsaan (nation state), darussalam, atau negara kesatuan yang merangkul semua komponen bangsa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper