Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Hal Harus Dikuasai Guru Madrasah

Penguasaan kompetensi menjadi tolak ukur bagi setiap guru untuk menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik di sekolah madrasah.
Guru Madrasah/Antara
Guru Madrasah/Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Penguasaan kompetensi menjadi tolak ukur bagi setiap guru untuk menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik di sekolah madrasah.

Oleh karena itu, ada empat hal yang perlu dikuasai oleh guru madrasah yaitu pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial.

Menurut Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Ishom Yusqi, kompetensi pedagogik mutlak dimiliki guru, yaitu kemampuan mengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, dan kemampuan memberikan variasi-variasi pembelajaran yang menarik.

“Penguasaan pedagogis akan menjadikan guru pintar mengajar dan pembalajaran akan sangat menyenangkan,” kata Ishom Yusqi dalam siaran tertulis yang diterima Bisnis.com, Senin (13/7/3015).

Kompetensi profesional, lanjut Ishom, meniscayakan agar guru betul-betul menguasai materi pembelajaran dengan baik, mengupdate ilmu pengetahuan, dan membaca buku-buku yang segar, bukan buku-buku yang telah kadaluarsa.

“Buku hanya mentransfer ilmu 10 tahun ke belakang, kalau mengajar dengan buku yang usang hanya akan mengajar museum-museum pengetahuan,” pesannya.

 Interaksi

Di hadapan 120 guru dan pembina asrama MAN Insan Cendekia, Ishom Yusqi juga mengingatkan pentingnya seorang guru mempunyai kepribadian yang baik, akhlak yang baik, apalagi guru di MAN IC dengan sistem boarding school.

“Dengan kompetensi kepribadian guru harus mampu berinteraksi dengan siapapun untuk menanamkan pribadi yang unggul terhadap para muridnya,” tegas Ishom Yusqi.

Kompetensi lain yang tak kalah penting, lanjut Ishom Yusqi, adalah kompetensi sosial. Guru MAN Insan Cendekia harus pandai membangun koneksi sosial dengan teman sejawat, keluarga dan masyarakat sekitar. Kegagalan berkomunikasi dengan teman dan masyarakat akan menjadikan tugas menjadi pendidik menjadi berat.

Ishom menambahkan, bahwa Ditjen Pendidikan Islam akan terus berupaya memberikan layanan agar hak dan kewajiban guru bisa terpenuhi, seperti pembinaan karir guru, penghargaan, dan hak berorganisasi.

“Guru yang berprestasi dengan guru yang tidak harus dibedakan, jangan sampai di samakan,” tandas Ishom Yusqi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper