Kabar24.com, JAKARTA – Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan keperluan ekspor perlu peningkatan kualitas dari sistem pengawetan hasil pertanian.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan pembangunan iradiator gamma multiguna.
Kepala Pusat Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto, mengatakan pembangunan Irradiator Multiguna sudah dirancang sejak 2014 lalu.
Namun, masih dalam tahap audiensi dengan pihak pemerintah berupa pengenalan dan transfer teknologi, serta uji kelayakan. Pada 2015 yakni penyiapan desain rinci, dan konsultasi perencanaan serta dikonstruksi. Sedangkan pada 2016 akan dibangun irradiator gamma multiguna output fasilitas.
"Pada 2017, komisioning fasilitas iradiator gamma multiguna dan kami targetkan bisa berfungsi dengan baik," tandas Djarot.
Dikatakan, pembangunan ini akan menyedot dana Rp 70 miliar, dan sampai saat ini sudah hampir Rp10 miliar yang telah dikucurkan oleh pemerintah. Aliran dana yang diberikan, berasal dari dana APBN yang sudah diajukan sejak 2014.
"Tapi, hingga saat ini kami belum melelang proyek ini, rencananya akan dilakukan kerja sama dengan negara dari Eropa Timur atau Hongaria," katanya.
Iradiator yang saat ini dibuat merupakan prototype untuk dilakukan pengembangan, sehingga di masa mendatang, di setiap kabupaten kota direncakan akan memiliki iradiator gamma multiguna.
Bahkan di setiap pesisir dan komplek pertanian akan tersedia untuk proses pengawetan sumber daya yang akan dijual dan distok.