Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mensos Akui sebaran Kartu Indonesia Pintar Belum Merata

Sejak tahun lalu pemerintah meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ironisnya, masih ada warga kurang mampu yang belum tahu dengan program bantuan pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu ini.
Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan seputar Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Balai Desa Asrikaton Pakis Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015)./JIBI-Mohammad Sofii
Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan seputar Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Balai Desa Asrikaton Pakis Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5/2015)./JIBI-Mohammad Sofii

Bisnis,com, JAKARTA – Sejak tahun lalu pemerintah meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ironisnya, masih ada warga kurang mampu yang belum tahu dengan program bantuan pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu ini.

Hal itu diakui Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Keadaan itu diketahui setelah dia blusukan ke salah satu kampung di Aceh dan menemukan terdapat keluarga kurang mampu tidak paham dengan salah satu program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. "Mereka belum terinformasikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini dengan baik," katanya, Sabtu (4/7/2015).

Adanya warga yang tidak tahu mengenai KIP diketahui Khofifah setelah sampai di Banda Aceh. Saat itu, Khofifah sempat berkunjung ke Desa Gampong Lamseupeung untuk meninjau manfaat Program Keluarga Harapan di sana. Khofifah sangat terkejut saat mereka mengatakan tidak tahu kalau ada KIP dari pemerintah.

Bahkan, mereka belum menerima sama sekali manfaat program ini. Khofifah menuturkan, temuan di Aceh ini sangat penting bagi kementeriannya agar lebih gencar menyisir anak-anak kurang mampu seusia SD hingga tingkat SMA. Sehingga, KIP bisa menyentuh 25 persen anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dia mengajak wartawan untuk membantu menyisir dan menginformasikan anak-anak di seluruh pelosok negeri yang kurang mampu dan butuh bantuan pendidikan.

"Sehingga, mereka bisa mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Harapan kami, 20,3 juta anak dari keluarga kurang mampu tersebut bisa memanfaatkan dana ini,” ujarnya. Khofifah mengatakan, masih ada waktu satu bulan untuk merealisasikan program kerjanya tersebut, yakni sebelum dimulai aktivitas sekolah pada Juli 2015.

Artinya, bulan depan data-data yang masuk masih bisa diproses sebagai penerima KIP, sekaligus pencairan. "Insya Allah tidak akan hangus," tuturnya. Khofifah mengatakan tidak mau pengalaman seperti tahun lalu terulang lagi. Saat itu, dari 11,5 juta anak-anak yang menjadi target penerima manfaat program KIP hanya 6,3 juta yang terserap.

Menurutnya, hal tersebut akibat ada sekolah yang membatasi siswanya menerima kartu itu. Tahun ini, Khofifah berharap serapan penerima KIP bisa sesuai target, yakni 20,3 juta anak-anak yang berasal dari keluarga miskin. Sehingga, mereka bisa menikmati pendidikan tanpa terkendala biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper