Bisnis.com, JAKARTA - Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Achmad Rusdi, Kepala Protokol Negara dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri atas pengabdian panjangnya di bidang keprotokolan Istana.
Rusdi telah memulai karir keprotokolannya sejak jaman Presiden Soeharto dan masih mengabdi hingga kini di bawah Presiden Joko Widodo. "Ini penghormatan kepada salah seorang putra terbaik Indonesia yang mengabdi sebagai protokol negara, selama enam dari tujuh presiden Indonesia yang ada. Ini luar biasa," ucap Pendiri MURI Jaya Suprana dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7/2015).
Sementara itu, Rusdi bersyukur dan berterimakasih atas apresiasi yang diberikan kepadanya. Menurutnya, pencapaiannya saat ini tidak lepas dari peran kedua orang tuanya. "Ini berkat kedua orang tua saya yang senantiasa menekankan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, loyal, jujur, tidak mengenal waktu, pandai bergaul, disiplin, dan dapat menjaga kerahasiaan," jelasnya.
Pada 1983, Rusdi mulai meniti karier di Kementerian Luar Negeri. 5 tahun kemudian, ia mendapat tugas pertama kali di bidang konferensi internasional. Tugas di bidang protokol diawali ketika ia membantu Presiden Soeharto menerima kepala negara dan pemerintahan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Pada masa Presiden B.J. Habibie dan Abdurrahman Wahid, ia dipercaya menjadi tim pendahulu dan main group dalam lawatan ke 45 negara. Di kepemimpinan Megawati, Rusdi dipercaya menjadi Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden. Selanjutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercayakannya sebagai Kepala Rumah Tangga Presiden, Kepala Protokol Negara, dan Dirjen Protokol dan Konsuler. Posisi ini tetap bertahan hingga era Presiden Joko Widodo sekarang.
Meskipun memiliki jabatan yang luar biasa, Rusdi ternyata seorang pramuka sejati. Selain karena nilai-nilai yang diajarkan orang tuanya, salah satu aktivitas yang paling berpengaruh dalam membentuk karakter dan kesuksesannya saat ini adalah peran sertanya dalam Gerakan Pramuka. Sejak usia SD pada 1968, Rusdi sudah bergabung dalam Gerakan Pramuka.
“Pramuka sudah mendarah daging dalam hidup saya. Dasa Darma Pramuka sangat menginspirasi sekaligus membentuk kepribadian saya hingga seperti sekarang ini,” jelas Rusdi. Karakter kuat Rusdi itu juga diakui oleh Tokoh Pendidikan Indonesia Arief Rahman. “Pak Rusdi ini mengerjakan segala sesuatunya dengan hati. He doesn’t make difference with poeple. Sosok yang ikhlas dalam bekerja." Berbagai kegiatan berskala nasional, regional, maupun internasional di bidang kepramukaan telah diikuti Rusdi, seperti Jambore Nasional, Jambore Regional, dan Jambore Dunia.
Atas dedikasi dan kontribusinya itu, Rusdi terpilih menjadi Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka sejak 2003. Saat ini dia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Hubungan Luar Negeri (2013-2018).