Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

150 Pedagang Ikuti Pasar Murah Diskop Sumbar

Sebanyak 150 pedagang mengikuti bazaar murah yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar untuk menekan gejolak harga, serta memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan Lebaran dengan harga miring.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, PADANG—Sebanyak 150 pedagang mengikuti bazaar murah yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar untuk menekan gejolak harga, serta memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan Lebaran dengan harga miring.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Zirma Yusri menyebutkan pelaksanaan bazaar pada tanggal 1 - 4 Juli 2015 itu untuk menekan naiknya harga kebutuhan pokok jelang Lebaran.

“Juga agar memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan harian dengan harga yang murah,” katanya, Selasa (30/6).

Menurutnya, bazaar murah untuk kebutuhan harian itu digelar di halaman kantor Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, dengan menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan kebutuhan lainnya, makanan dan pakaian.

Dia meyakini bazaar tersebut akan ramai diserbu pengunjung karena harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar.

Seperti beras misalnya hanya dibanderol Rp10.000 per lima kilogram, daging sapi Rp10.000 per kilogram, telur Rp5.000 per pak, ayam potong Rp5.000 per potong.

“Sebagian besar harga kebutuhan pokok itu disubsidi pemerintah, sehingga harganya murah. Yang lain tentu juga lebih murah dibandingkan harga di pasaran,” ujarnya.

Zirma mengungkapkan 200 lebih pedagang mendaftar untuk mengikuti bazaar tersebut, namun karena keterbatasan kouta, panitia hanya menyediakan 150 stand bagi pedagang.

Agar, sesuai kebutuhan masyarakat, pedagang diseleksi sesuai jenis dagangan.

Adapun, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar mendorong pemda seluruh daerah menggelar bazaar murah dan operasi pasar untuk menekan laju kenaikan harga karena momen Lebaran.

Wakil Ketua TPID Sumbar sekaligus Kepala Perwakilan Bank Indonesia setempat Puji Atmoko meminta pemda dan Bulog menggelar operasi pasar di sejumlah daerah strategis untuk menekan kenaikan harga beras.

“Yang lebih penting memastikan mobilitas barang. Mobil pengangkut komoditas pokok harus mendapatkan perlakuan khusus di H-7 hingga H+7 Lebaran,” katanya.

Puji menyebutkan trend inflasi juga meningkat saat momen Ramadan dan Lebaran.

Apalagi Lebaran tahun ini juga bertepatan dengan liburan sekolah yang diperkirakan meningkatkan permintaan masyarakat, sehingga pengendalian inflasi juga diperketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper