Bisnis.com, JAKARTA—Guna membantu evakuasi warga di empat provinsi negara bernama Yanaya, yang dilanda gempa 7,2 SR pada dua hari lalu, Asean menerjunkan tim khusus ke sana.
Tim tersebut adlaah Emergency Response and Assessment Team (ERAT). Grup ini dinaungi Asean Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).
Gempa bumi berkedalaman 24 kilometer itu mengguncang Provinsi Amethyst, Cobalt, Emerald, dan Bronze. Tim ERAT yang bertolak ke sana beranggota gabungan beberapa anggota Asean termasuk Indonesia.
Gempa terjadi pada 13.10 waktu setempat, Kamis (25/6/2015) berpusat 150 km timur laut Bekario. Selain kerusakan infrastruktur bencana alam ini juga menyebabkan sejumlah korban jiwa yang jumlahnya masih didata.
Tapi jangan anggap aksi cepat tanggap ini benar terjadi. Direktur Eksekutif AHA Centre Said Faisal mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk latihan simulasi.
“Ini bagian dari Induction Course kelima ERAT pada 19 sampai 29 Juni di Bogor dan Sentul,” katanya mengutip siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana, akhir pekan ini.
Pelatihan itu untuk melatih personil ERAT dari perwakilan pemerintah dan nonpemerintah anggota Asean. Perwakilan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang penanggulangan bencana berasal dari Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Neberapa lembaga nonpemerintah yang ikut kirim perwakilan, yaitu Sekretariat ASEAN, Palang Merah Indonesia (PMI) dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam ASEAN Partnership Group (APG). BNPB sendiri mengirimkan tiga perwakilannya.