Kabar24.com, DENPASAR-- Tersangka kasus pembunuhan Angeline, Agustinus Tai Hamdani alias Agus, menangis saat dipertemukan dengan ibunya, Kadongkang Madik, di Markas Kepolisian Daerah Bali.
Sambil terisak, Agus pun mengaku bukan sebagai pembunuh bocah malang tersebut.
"Wajar dia menangis, apalagi bertemu ibunya," ujar juru bicara Polda Bali, Komisaris Besar Heri Wianto, melalui sambungan telepon, Kamis (25/6/2015).
Kadongkang datang bersama kakak sulung Agus, Hiwa Hamandoru. Kedatangan mereka ke Bali atas inisiatif polisi untuk mengumpulkan informasi perihal asal-usul Agus guna mengungkap kasus pembunuhan Angeline.
Dalam pertemuan tersebut, kata Heri, Agus menceritakan kejadian menurut versinya. Kadongkang dan Hiwa juga untuk dimintai keterangan oleh polisi mengenai kehidupan Agus selama di kampung halamannya di Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Kepada polisi, keduanya mengklaim Agus anak yang baik.
"Tak pernah macam-macam dan berbuat kriminal," kata Heri.
Kedatangan Agus ke Bali awalnya hanya untuk pelesiran bersama rekannya. Saat itu ternyata Agus memeroleh pekerjaan. Akhirnya dia menetap dan bekerja di rumah ibu angkat Angeline, Margriet Christine Megawe.
Agus ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Angeline setelah mengaku membunuh dan memperkosa Angeline. Belakangan, pengakuannya berubah. Dia mengatakan pembunuh sebenarnya adalah Margriet.
Menurut Agus, Margriet yang memintanya mengaku sebagai tersangka pembunuh dan pemerkosa. Agus pun mengaku menolak saat diperintah Margriet menyetubuhi mayat Angeline. Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel, membantah tuduhan Agus.