Kabar24.com, JAKARTA– Pengamat Pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Nuryati Djihadah, menilai dosen memiliki peranan penting untuk menanggulangi kasus plagiarisme skripsi. Menurutnya, para dosen terutama dosen pembimbing perlu meningkatkan lagi ketelitiannya.
"Itu berarti dosennya perlu lebih teliti," ungkap Nuryati saat dihubungi, Kamis (25/6/2015).
Selain lebih teliti, Nuryati juga berpendapat para dosen juga perlu memiliki wawasan yang lebih luas lagi. Dengan begitu, kata dia, dosen pembimbing (dospem) bisa mengonfirmasi karya skripsi para mahasiswa S1. Sehingga, lanjut dia, kasus plagiarisme skripsi bisa dihindari.
Terkait kasus plagiarisme ini, Nuryati mengaku sangat prihatin dengan kondisi itu. Menurutnya, para dosen harus memberikan pengarahan dan bimbingan yang lebih baik lagi kepada para mahasiswa.
Untuk bisa mengurangi fenomena itu, Nuryati juga menilai kebijakan opsional skripsi dari pemerintah cukup baik untuk diterapkan. Menurutnya, sudah ada beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang juga telah memberlakukannya. Hal ini berarti, ia menambahkan, kebijakan itu memiliki hasil yang cukup baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti), Mohammad Nasir, mengaku akan menerapkan aturan bahwa tugas akhir skripsi untuk mahasiswa setingkat S1 menjadi sebuah pilihan atau opsional.
Para mahasiswa diberi pilihan antara menulis skripsi dan penelitian yang setingkat dengan skrispi untuk bisa lulus dan memperoleh gelar sarjana. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk menanggulangi fenomena plagiarisme, bahkan jual beli skripsi yang selama ini sudah berlangsung di dunia pendidikan tinggi.