Kabar24.com, MEDAN--Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut meminta Pemerintah Provinsi Sumut untuk membatasi sementara pemberian izin hotel. Adapun, PHRI menilai saat ini jumlah hotel yang ada masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kunjungan wisatawan.
Ketua PHRI Sumut Denny Wardhana menyebutkan, kejenuhan pembangunan hotel telah berakibat pada persaingan yang tidak sehat. Salah satunya melalui harga.
"Sudah jenuh di Sumut. Jangan ditambah lagi. Lagipula, Sumut belum menjadi tujuan utama wisatawan atau acara-acara nasional. Berapa banyak per tahun acara-acara setingkat nasional diadakan di Sumut? Kecuali kalau memang banyak kunjungan ke Sumut lalu hotelnya kurang," ucap Denny, Kamis (25/6/2015).
Denny menyebutkan moratorium pembangunan hotel di beberapa daerah lain juga dimotori oleh PHRI dan pemda setempat. Adapun, saat ini PHRI Sumut sedang melakukan pendataan sebagai acuan bagi pemprov.
Lebih lanjut, dia menjelaskan saat ini kunjungan wisatawan ke Sumut juga terus menurun. Pasalnya, tidak ada obyek wisata yang menonjol selain Danau Toba. Tak hanya itu, pengelolaan pariwisata di sana juga dinilai belum prfesional sehingga tidak membuat wisatawan tidak tertarik untuk kembali.
"Sementara itu, untuk banting harga, kami selalu mengedukasi temn-teman perhotelan bahwa melakukan itu sama dengan menghancurkan bisnis sendiri. Kami akan membahas ini lebih lanjut di rakerda," tambah Denny.
PHRI Sumut Minta Pemprov Batasi Izin Hotel
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut meminta Pemerintah Provinsi Sumut untuk membatasi sementara pemberian izin hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu