Bisnis.com, POSO--Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap seiring harmonisasi dan kerukunan antarmasyarakat di Poso, stigma sebagai daerah konflik dan rawan kerusuhan berangsur-angsur pudar.
Hal tersebut disampaikan JK dalam kunjungan kerja ke Lapangan Maroso, Kabupaten Poso, Selasa (16/6). Menurutnya, kendati konflik horizontal sudah selesai pada 15 tahun lalu, citra Poso di mata masyarakat dan luar negeri masih negatif.
"Baru-baru ini saya berkunjung ke suatu negara luar, mereka mengapresiasi keamanan di Indonesia, terkecuali Poso. Saya mengatakan Poso tidak ada apa-apa, seperti di negara anda, sama saja di Indonesia ada kelompok kecil yang merusak rasa keamanan masyarakat," tuturnya, Selasa (16/6).
Kehadiran Wapres di Poso, sekaligus hendak menegaskan bahwa keamanan dan kehidupan masyarakat di kabupaten berjarak sekitar 300 KM dari Palu itu sudah kondusif.
"Mari kita hentikan imajinasi orang tentang Poso, identik dengan konflik, kerusuhan, terorisme. Kita hentikan di sini. Hanyalah dengan kerjasama kita semua itu bisa terjadi. Kita harapkan dengan segala upaya, harmonisasi, ekonomi, kerja keras, pendidikan akan menyelesaikan semua itu," ujar Kalla.
JK yang telah mengunjungi Poso sebanyak lebih dari 40 kali dalam 10 tahun terakhir, menyampaikan terimakasih kepada pihak Kepolisian, TNI, masyarakat, ulama, dan tokoh agama yang telah bergandengan tangan untuk menjaga kedamaian dan mencegah munculnya masalah-masalah radikalisme.
Dengan bersatu dan rukunnya Poso, Kalla berharap kelompok-kelompok radikal yang diduga menyebarkan paham terorisme dan bersembunyi di bukit-bukit sekitar Poso akan menyadari bahwa radikalisme dan terorisme hanya merusak keharmonisan masyarakat dan tidak dibenarkan oleh agama apapun.