Bisnis.com, MEDAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatra Utara mencatat kenaikan harga hortikultura akibat erupsi Gunung Sinabung di wilayah Karo belum signifikan menjelang puasa.
Karo merupakan salah satu kabupaten sentra produksi hortikultura.
Kepala Perwakilan BI Sumut Difi A. Johansyah menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum mencatat perubahan harga signifikan dan kontribusi inflasi dari kelompok hortikultura.
TPID Sumut saat ini masih fokus pada distribusi dan pasokan dua komoditas yakni cabai merah dan bawang merah.
"Kelompok hortikultura yang umumnya mengalami kenaikan harga itu sayur. Hingga saat ini belum ada. Tapi kalaupun ada kenaikan harga, itu wajar. Apalagi produksi menurun karena erupsi. Namun, kenaikan harganya hanya berifat sementara, setelah Lebaran turun lagi," ujar Difi, Senin (15/6/2015).
Kendati musiman, Difi mengatakan tetap harus mengantisipasi kenaikan harga sayur dengan memperlancar arus distribusi barang.
"Dari informasi yang kami terima, kenaikan harga itu umumnya terjadi di pedagang eceran dan mengendalikan harga di tingkat mereka susah. Tapi umumnya memang dampak kenaikan harga hortikultura itu tidak permanen, walaupun memang dalam beberapa kasus sempat naik signifikan," pungkas Difi.