Kabar24.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendesak Bupati Banyuwangi memfasilitasi kepulangan jenazah Angeline, jika pihak keluarga di Bali dan Banyuwangi menginginkan gadis cilik malang tersebut dikebumikan di Banyuwangi.
Angeline berasal dari Dusun Tulungrejo, Desa Wadungpal, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Dia diadopsi oleh Margaretta sejak berusia 3 hari.
Dalam akun Twitter resminya, Soekarwo mengumumkan, “Saya minta Bupati @a_azwarnas untuk memfasilitasi pemulangan jenazah Angeline ke Banyuwangi setelah autopsi tuntas. Saya prihatin *Pakde Karwo*.”
Kicauan itu dibalas oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, “Siap Pakde, sampun dikordinasikan dan diurus hari ini juga.”
Dalam lansiran berita resmi Pemprov Jatim pada Kamis (11/6/2015), Soekarwo mengaku sangat berduka cita atas tragedi Angeline. Meski korban adalah warga Bali, Soekarwo menilai Angeline tetap memiliki pertalian dengan Jawa Timur.
Politisi Partai Demokrat itu juga meminta semua pihak menahan diri, meski tengah dirundung amarah atas tragedi yang menimpa bocah 8 tahun itu. Dia mengimbau semua pihak menyerahkan kepada kepolisian untuk menyelesaikan kasus pembunuhan tersebut.
Angeline merupakan anak perempuan 8 tahun yang hilang sejak 16 Mei 2015. Pada akhirnya, dia ditemukan tak bernyawa dan dikubur di belakang rumahnya di Denpasar, Bali pada Rabu (10/6/2015).
Berdasarkan informasi yang beredar, Angeline tidak pernah bertemu lagi dengan ibu kandungnya Amidah karena dilarang atas dasar kesepakatan bersama dengan ibu angkatnya, Margaretta.