Bisnis.com,SEMARANG—Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi di Jawa Tengah pada Juni berasal dari kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) untuk golongan di atas 3500 VA per 1 Mei 2015.
Kenaikan tersebut akan memberikan dampak pada industri yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga pokok produksi.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ananda Pulungan mengatakan
sehubungan dengan berbagai risiko tersebut, BI akan terus melakukan pemantauan dan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Menurutnya, inflasi akan terus berlanjut dalam menyambut Ramadan. Oleh karena itu, TPID melakukan berbagai langkah koordinasi yang diarahkan untuk dapat menurunkan tekanan inflasi secara bertahap di semua komponen.
“Ini kami lakukan sesuai dengan roadmap pengendalian inflasi yang telah terbentuk,” paparnya, Senin (8/6/2015).
Pada bulan ini, ujarnya, risiko tekanan harga di Jateng diperkirakan akan lebih meningkat. Efek psikologis dalam rangka menyambut Ramadan diperkirakan akan mempengaruhi kenaikan harga komoditas, khususnya untuk harga komoditas-komoditas pangan.
Namun demikian, tekanan harga diperkirakan dapat diimbangi dengan mulai masuknya masa panen beberapa komoditas pangan strategis seperti bawang merah dan cabai merah di pertengahan Juni.