Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOODY'S: Tumpukan Utang 1MDB Tak Ganggu Ekonomi

Moody's Investors Service menilai tumpukan utang yang melilit perusahaan pelat merah 1Malaysia Development Bhd (1MDB) takkan berpengaruh besar pada perekonomian.
Bursa Malaysia/malaysia-chronicle.com
Bursa Malaysia/malaysia-chronicle.com

Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Moody's Investors Service menilai tumpukan utang yang melilit perusahaan pelat merah 1Malaysia Development Bhd (1MDB) takkan ‎berpengaruh besar pada perekonomian.

Pasalnya, lembaga tersebut mengatakan, terlepas dari masalah keuangan 1MDB dan perlambatan ekonomi Malaysia, secara keseluruhan korporasi yang terafiliasi dengan pemerintah berada dalam kondisi baik.

Malaysia diproyeksikan bertumbuh pada kisaran 4,8% tahun 2015 dari 6% tahun lalu. ‎Wakil Direktur Utama Moody's Rahul Ghosh mengatakan negara tersebut menghadapi sejumlah resiko a.l. perlemahan harga komoditas, depresiasi nilai tukar, dan liabilitas jangka pendek.

Lembaga pemeringkat itu menyematkan peringkat A3 pada surat berharga Malaysia. "Peringkat itu sudah mempertimbangkan penurunan harga energi pada 2015," demikian pernyataan resmi Moody's, Rabu (27/5/2015).

Sementara itu, berbeda dengan proyeksi positif Moody's, Fitch Ratings justru menilai kondisi fundamental Negeri Jiran cukup terpengaruh oleh masalah utang 1MDB yang menggunung ‎dan menyimpan risiko bagi perekonomian domestik.

1MDB kini menghadapi utang yang mencapai nyaris 42 miliar ringgit setara dengan US$11,73 miliar dan terancam gagal bayar. ‎Sekitar 3,6 miliar ringgit jatuh tempo pada Agustus 2015.

Investor mulai resah sejak perseroan kesulitan melunasi utang senilai 2 miliar ringgit pada bank lokal yang sedianya jatuh tempo akhir 2014.

Alhasil, pelaku pasar beramai-ramai menjual surat utang terbitan 1MDB. Pada Februari tahun ini, pemerintah juga dikabarkan menolak proposal suntikan dana untuk 1MDB senilai 3 miliar ringgit setara dengan US$830 juta.

Perusahaan tersebut menjadi kian kontroversial seiring dengan serangkaian aksi jual-beli lahan di proyek mangkrak milik 1MDB. Pasalnya, harga penjualan melonjak puluhan kali lipat dari harga semula.

Kontroversi itu melibatkan sejumlah institusi yang terafiliasi dengan pemerintah, seperti Lembaga Tabung Haji dan ‎pengelola dana pensiun pemerintah Kumpulan Wang Amanah Pencen. 

Aksi tersebut lantas dipandang sebagai strategi penyelamatan melalui mekanisme dana talangan semu pada 1MDB.‎ (Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper