Kabar24.com, JAKARTA-- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil geram dengan kasus jual-beli ijazah palsu, karena nama almamaternya seakan terseret karena namanya mirip.
"Universitas-universitas baik di dunia tidak mungkin bikin cabang di negara lain dengan kampus swasta. Sebagai alumni Berkeley, saya merasa kecewa," ujar Emil--sapaan akrab Ridwan, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Bandung, Senin (25/5/2015).
Pada 1999 sampai 2001, Ridwan Kamil melanjutkan studi magisternya di jurusan Urban Design Universitas Berkeley, California, Amerika Serikat.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil pun menyayangkan masih terdapat warga yang percaya dalam mendapatkan gelar palsu tersebut. Ridwan Kamil mengatakan, mendapatkan gelar secara mudah merupakan 'hobi' masyarakat di Indonesia. Hal tersebut membuat semakin banyaknya kampus yang membuka jalur singkat tersebut.
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, M Nasir, melakukan sidak ke perguruan tinggi di University of Berkley Michigan America, Jl Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat pada 22 Mei lalu. Di sana, dia menemukan adanya dugaan praktek jual beli ijazah.
Belakangan bukan cuma University of Berkley yang diduga terlibat praktik jual-beli ijazah. Pada 2014, terbongkar kasus lain. Mulanya, Rektor Universitas PGRI Nusa Tenggara Timur Samuel Haning ingin melakukan legalisir di kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Samuel juga ternyata sudah membubuhkan tanda tangan pada ijazah ratusan mahasiswa PGRI Nusantara. Legalisir itu pun tidak diberikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.