Kabar24.com, JAKARTA-- Rekan aktivis lingkungan yang tewas Sabtu (23/5/2015), Jopi Peranginangin bernama Galih A.P., 30, mengatakan sempat terjadi cekcok di klub Venue Kemang sebelum terjadi peristiwa penusukan.
Kisah itu didapat Galih dari Mario, teman Galih yang ikut Jopi masuk ke Venue Kemang.
"Yang tadinya clash adu mata, adu mulut, atau enggak jelas apa. Jopi kemudian melerai," kata Galih di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
Galih mengaku, saat kejadian dia sedang berada di dalam mobil Jopi yang diparkir sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Sedangkan, Jopi bersama Amar, Mario, dan empat temannya yang lain berada di dalam Venue Kemang.
"Setelah sampai Venue, saya cuma masuk 15 menit lalu keluar dan tidur di mobil karena kepala sudah berat," ujar Galih.
Berdasarkan cerita Mario, kata Galih, Jopi ditusuk saat keluar dari Venue. Namun, tak jelas apakah lokasinya di tempat parkir atau halaman depan Venue. Galih tak menyadari insiden penusukan yang terjadi lantaran tertidur di mobil Jopi.
Galih mengaku baru bangun saat azan subuh berkumandang. Dia heran karena sudah pagi, tapi tujuh temannya yang masuk Venue, termasuk Jopi, belum kembali ke mobil. Galih lalu menelepon Jopi, tapi tak diangkat. Dia kemudian menelepon rekan yang lain, tapi dikabari Jopi tewas dan berada di Rumah Sakit Pusat Pertamina.
"Malamnya masih fun, dan saya tidur di mobilnya, pagi-pagi dikasih kabar Jopi sudah meninggal," tutur Galih.
Jopi Peranginangin tewas ditusuk pagi tadi di Venue Kemang, Jakarta Selatan, sekitar pukul 05.00. Jenazah aktivis lingkungan yang aktif di Twitter dengan akun @redjopi itu kini berada RSPP Jakarta.
Dalam keterangan Label Mayat dari Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jopi, 39, dinyatakan meninggal pukul 06.00.