Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS SINTETIS: Akui Saja, Pemerintah Kecolongan

Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Edy Prabowo mengatakan pemerintah tidak perlu malu mengaku telah kecolongan dengan beredarnya beras sintetis ditengah masyarakat yang membuat berbagai kalangan merasa resah dan prihatin.
Pedagang beras/Antara
Pedagang beras/Antara

Kabar24.com, JAKARTA--Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Edy Prabowo, mengatakan pemerintah tidak perlu malu mengakui telah kecolongan dengan beredarnya beras sintetis di tengah masyarakat yang membuat berbagai kalangan merasa resah dan prihatin.

"Kalau ada hal yang terjadi seperti ini, saya pikir ini negatif. Ini barang yang gak boleh diperdagangkan, dan kita jangan malu mengakui bahwa kita kecolongan," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Menurutnya, beras merupakan konsumsi pokok masyarakat, sehingga tak boleh telah terkontaminasi berbagai macam zat yang sangat membahayakan bagi kesehatan. Untuk itu, kata dia, pemerintah harus mengecek kembali setiap produk yang ada di sektor pertanian.

"Kami meminta jenis-jenis produk yang dihasilkan pertanian ini dicek ulang. Kita tidak usah menuduh negara orang lain, seharusnya kita introspeksi, jangan-jangan ini permainan saja, " ujarnya.

Dikatakan, Dewan mendorong pemerintaha agar serius memperhatikan kasus beras sintetis atau beras palsu, dan harus tegas terhadap pelakunya.

Terkait isu bahwa adanya impor beras dari China, Edy mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada rencana pemerintah impor beras dari negara itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper