Bisnis.com, PALEMBANG—Pemprov Sumatra Selatan akan memperkuat dan mengembangkan wisata sejarah karena dinilai memiliki daya jual yang lebih tinggi dibanding wisata lainnya.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan pengembangan wisata sejarah merupakan strategi pemerintah ke depan untuk mendongkrak pariwisata Sumsel.
"Bisa saja mengembangkan wisata MICE tapi itu bukan strategi kami untuk masa depan, saya lihat potensi sejarah itu tidak akan habis dan Sumsel kaya akan sejarah," katanya saat ditemui Bisnis, Selasa (19/5).
Menurutnya, salah satu daya tarik wisata sejarah Sumsel adalah Kerajaan Sriwijaya di mana banyak peninggalan kerajaan tersebut yang menarik untuk dikunjungi.
"Ketuaan Sriwijaya itu bisa jadi 'seksi', potensi sejarah itu paling enak untuk dijual tinggal bagaimana pengembangannya," ujarnya.
Bahkan, pemerintah daerah sendiri berencana meluncurkan kota tua dan kota pusaka di Palembang.
Irene mengatakan sebetulnya Palembang sudah tercatat sebagai kota tua dan kota pusaka tetapi masyarakat belum banyak yang tahu akan hal itu.
"Kalau belum dilaunching seperti belum ada gaungnya makanya kami akan menggelar acara peluncuran kota tua dan kota pusaka, kami sedang membahas lokasinya," katanya.
Sektor pariwisata sendiri telah menempati posisi tiga besar dalam kontribusi ke pendapatan asli daerah (PAD) Sumsel.
"Mengapa pemerintah ingin mengembangkan sektor pariwisaya dan perdagangan karena sektor itu trennhy naik terus, investasi di sektor pariwisata tidak rugi," paparnya.
Pihaknya pun optimistis pariwisata dapat menopang pertumbuhan ekonomi Sumsel lebih kuat lagi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat provinsi itu.