Kabar24.com, BANDUNG--Golkar Jabar dilanda kegalauan, khawatir partai tersebut tidak bisa mengikuti Pilkada serentak karena masalah dualisme pimpinan partai yang berlarut-larut.
Wakil Sekretaris DPD Golkar Jabar Pulihono mengatakan konflik kubu ARB dan Agung Laksono merugikan daya saing Golkar daerah menjelang Pilkada. "Kalau terus begini yang rugi kita di daerah. Andaikata Pilkada tidak bisa dieksekusi, bagaimana nasib kami," katanya di Bandung, Rabu (20/5/2015).
Pihaknya meminta para petinggi Golkar di tingkat pusat untuk mencarikan solusi agar Golkar bisa ikut Pilkada langsung. "Untuk Pilkada tolong lah harus ada kelegowoan dari masing-masing pihak. Agenda politik yang terdekat itu kan Pilkada serentak," katanya.
Sebelum berkonflik, menurut Pulihono, kedua kubu memiliki hubungan baik. Hal ini menjadi modal konsolidasi demi kepentingan partai." Yang penting kan lembaganya (Partai Golkar) yang nomor satu," kata dia.
Hingga gugatan dikabulkan, DPD Golkar Jabar belum mendapatkan instruksi khusus baik dari kubu Ical ataupun kubu Agung Laksono. Artinya dengan putusan PTUN otomatis nakhoda Golkar kembali ke kubu Ical alias ARB.
"Yang penting kita di daerah bisa pilkada. Kita menunggu kelegowoan dari pusat," kata dia.
Sejumlah kepala daerah asal Golkar saat ini menurutnya gamang merangkul partai lain dalam pencalonan atau maju dengan Golkar.